Orang Muda Kreatif Academy: Bijak Mengelola Media Sosial Keuskupan

504
Kegiatan webinar Orang Muda Kreatif (OMK) Academy/Angeja Januarti

HIDUPKATOLIK.COM-KITA tahu bahwa orang muda dan media sosial seakan menjadi dua hal yang tak terpisahkan. Menurut data digital Indonesia bulan Januari 2020 yang diterbitkan oleh We Are Social dan Hootsuite, ada 160 juta pengguna aktif media sosial. Pengguna di usia rentangan 16 sampai 64 tahun mencapai 179,7 juta orang. Dan, Orang Muda Katolik Indonesia masuk dalam jumlah yang melebihi 100 juta orang tersebut.

Komisi Kepemudaan Konferensi Waligereja Indonesia (Komkep KWI) melihat pentingnya untuk orang muda mewartakan imannya melalui media sosial. Sejak tahun 2017, telah diadakan pelatihan media sosial bagi orang muda yang mengelola media sosial di keuskupan masing-masing. Ketika memasuki tahun 2020, terutama saat pendemi melanda dunia, termasuk Indonesia. Akses ke media sosial jauh meningkat dari sebelumnya. Hal ini mendasari Komkep KWI berinisiatif mengadakan Orang Muda Kreatif (OMK) Academy.

Pelatihan ini diadakan mulai tanggal 4-22 Agustus 2020. Kelas diadakan setiap hari Selasa dan Sabtu melalui Zoom Meeting. Sebanyak 120 orang muda dan biarawan-biarawati yang mewakili paroki, keuskupan dan komunitas-komunitas dalam gereja Katolik terlibat dalam kelas ini. Mereka semua memiliki misi yang sama, yakni menjadi pemimpin dan bukan hanya sekedar pengikuti di media sosial. Kelak, usai mengikuti enam kali pertemuan, mereka akan menerapkan pengetahuan dan pengalaman tersebut melalui media sosial yang mereka kelola, baik di paroki, keuskupan, komunitas atau media sosial pribadi, termasuk media sosial milik Komkep KWI.

Pembukaan OMK Academy yang berlangsung pada Selasa, 4 Agustus 2020 lalu, dihadiri pula oleh Mgr Pius Riana Prapdi, selaku Ketua Komkep KWI. Dalam sambutannya, Mgr. Pius menyampaikan pesan untuk orang muda bahwa dalam situasi yang terbatas (pendemi), orang muda tetap dapat berkarya tanpa batas melalui media sosial.

“Saat ini, dibutuhkan orang muda yang menjadi pemeran utama dalam media sosial. Gereja membutuhkan warta sukacitanya sampai pada banyak orang, ajaran imannya dipahami dan dihidupi, kekatolikan terus bertumbuh dan berkembang, dan impian-impian lainnya, sehingga orang semakin mengenal Yesus dan dekat pada-Nya. Sadarilah, Allah selalu melibatkan orang muda untuk melaksanakan karya-Nya,” pesan Mgr. Pius.

Angela Januarti (Kontributor dari Sintang, Kalimantan Barat)

Editor: Yusti H. Wuarmanuk

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini