CARITAS Indonesia atau Yayasan KARINA, melalui 33 Caritas di keuskupan bekerjasama dengan Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi, hingga saat ini telah membantu 160 fasilitas kesehatan, yaitu rumah sakit, klinik, dan Puskesmas. Adapun bantuan yang diberikan adalah alat pelindung diri atau APD bagi para tenaga medis dan relawan.
Hali ini disampaikan melalui akun Instagram @caritas_indonesia. Lembaga kemanusiaan resmi milik Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) ini jmenyebutkan komitmennya untuk membantu rumah sakit non-rujukan dan klinik kesehatan melalui penyaluran APD dalam usaha menurunkan kurva pandemi COVID-19.
“Melalui 33 Caritas – PSE Keuskupan, Caritas Warrior berjibaku untuk menurunkan kurva penyebaran COVID-19 dengan mendistribusikan APD dan bantuan logistik,” demikian dikutip dari akun Instagram Caritas Indonesia.
Dalam pertemuan dengan Ketua KWI, Kardinal Ignatius Suharyo, pada awal April lalu, Direktur Eksekutif Caritas Indonesia, Romo Fredy Rante Taruk, menyampaikan seluruh kegiatan pengadaan barang bantuan yang disalurkan melalui Caritas Indonesia dan PSE KWI dialokasikan untuk keuskupan-keuskupan untuk menjawab kebutuhan kelompok kecil, lemah, mikin, tersingkir, dan difabel (KLMTD).
Kerjasama dilakukan untuk meminimalisir adanya kesimpang-siuran permohonan bantuan. Jalur koordinasi antar organisasi dibuat sejelas mungkin untuk menghindari adanya penumpukan barang atau fasilitas kesehatan yang tidak mendapatkan bantuan sama sekali.
Hermina W.