HIDUPKATOLIK.COM SALAH satu aktivis 98 yang mungkin “belum” diketahui publik, Pastor Benedictus Hari Juliawan, SJ pada bulan Juli 2020 mendatang akan resmi memimpin Serikat Jesus (Societas Iesu/SJ) Provinsi Indonesia. Saat gerakan 98 menggelembung, Romo Beny, sapan akrabnya, saat itu tengah menempuh pendidikan filsafat di Sekolah Tinggi Filsafat, Driyakarta, Jakarta.
“Saya ikut mendirikan Forum Kota (Forkot), lalu keluar, dan ikut mendirikan Front Aksi Mahasiswa untuk Reformasi dan Demokrasi (Famred). Aksinya banyak sekali. Minimal seminggu sekali demo. Intensitas makin tinggi sejak Mei 1998,” tutur lulusan Oxford University, Inggris.
Karena aktivitasnya ketika itu, Romo Beny bahkan pernah merasakan dinginnya lantai tahanan Polda Metro Jaya. Saat itu, ia ditangkap dan ditahan selama satu malam. “Saya pernah ditangkap dan dipenjara selama semalam di Kepolisian Metro Jaya,” timpalnya mengenang masa-masa melawan Rezim Orde Baru, Soeharto.
Tatkala diumumkan keterpilihannya menjadi provinsial SJ, Romo Beny mengakui, sebagai orang Timur, pasti ada rasa sungkan berhadapan dengan para seniornya di serikat. Namun, ia percaya kaul-kaul, sebagai religius telah menyiapkannya dan rekan-rekan Jesuit untuk bekerja sama.
Menurut Romo Beny, perutusan para Jesuit sudah digariskan. Membawa orang sampai pada Allah melalui Latihan Rohani; menemani kaum miskin dan tersingkir; berjalan bersama kaum muda; dan memelihara bumi dan seluruh ciptaan. Dengan latar belakang sebagai aktivis, Romo Beny tak menampik, semangat reformasi atau pembaharuan masih terus menggelora di dadanya. “Pembaruan itu tetap perlu dilakukan terus menerus agar SJ dan Gereja relevan,” pungkas dosen di Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta ini.
***
Pater Gregorius Genane Kaha, SVD
Merawat Konfraternitas
WADUH, tak pernah terbayangkan jadi provinsial! Ini komentar pendek Pater Gregorius Genane Kaha, SVD yang didapuk menjadi Provinsial Serikat Sabda Allah (Societas Verbi Divini/ SVD) Provinsi Jawa, periode 2020-2023. “Rasanya saya tidak pantas atau tidak layak. Kepercayaan konfrater dan kongregasi menjadi kekuatan untuk melayani,” timpal kelahiran Ritaebang, Solor, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) ini.
Kendati serah terima jabatan baru digelar hari Senen, 1 Juni 2020, menurut Pater Goris, demikian tahbisan tahun 1998 ini disapa, pimpinan yang baru sudah mulai bekerja sebelumnya. Provinsi SVD Jawa melayani di 13 keuskupan yang tersebar di tujuh pulau di Indonesia, yaitu Jawa, Bali, Lombok, Kalimantan, Sumatera, Nias, dan Batam.
Sebagai pimpinan yang baru, Pater Goris mengatakan, SVD akan terus memelihara visi kongregasi dalam setiap karya seperti dilakukan para pendahulu dan hasil kepitel terbaru (2018). Ke depan, ia akan menjalankan tiga fungsi kepemimpinan dalam kongregasi yakni animasi, koordinasi, dan administrasi. “Dalam tim pimpinan yang baru, kami akan menghidupi semangat yang berakar pada Sabda, berkomitmen pada misi-Nya, merawat konfraternitas yang kokoh di antara sesama konfrater SVD,” papar lulusan Universitas Santo Thomas Manila, Filipina ini.
Hasiholan Siagian
HIDUP NO.23, 7 Juni 2020