HIDUPKATOLIK.COM—Seluruh perayaan liturgi umum secara publik ditangguhkan di sebagian besar wilayah Amerika Latin pada bulan Maret untuk mencegah penyebaran covid-19. Sejak itu, telah ada kampanye untuk mengembalikan Misa. Diskusi antara para uskup serta pemerintah pun terjadi untuk melihat kemungkinan apakah gereja dan rumah doa lainnya dapat dibuka. Berikut kondisi tiap negara di kawasan Amerika Latin melansir cruxnow, 26/5:
Argentina
Di Argentina, pemerintah menerbitkan protokol untuk diikuti sehingga rumah doa dapat dibuka di seluruh negara, dengan pengecualian wilayah metropolitan Buenos Aires, yang memiliki jumlah kasus virus korona terbanyak. Argentina memiliki lebih dari 9.000 kasus yang dikonfirmasi dan 400 kematian, dengan 30 persen dari kasus datang dari daerah kumuh Buenos Aires.
Gereja dan rumah doa lainnya sekarang dapat tetap terbuka, dan umat dapat menerima bimbingan spiritual serta berdoa secara pribadi, selama jarak sosial yang disarankan ditaati dan produk kebersihan, seperti pembersih tangan berbasis alkohol disediakan.
Umat hanya dapat datang ke gereja yang dekat dengan rumah – lebih disarankan dapat ditempuh dengan jarak berjalan kaki – serta pertemuan dalam kelompok dilarang. Karena alasan ini, Misa dan penerimaan sakramen lainnya dilarang, meskipun beberapa imam merayakan pembaptisan, dengan upacara terbatas pada anak, orang tua, wali baptis dan kakek-nenek.
Diketahui sepuluh orang ditangkap di Argentina pada awal Mei karena menghadiri Misa, dan para imam yang menyiarkan layanan Misa daring dengan hati-hati menjamin bahwa identitas para petugas liturgi yang menjadi lektor dan bahkan petugas komsos tetap anonim.
Dengan sekolah yang masih ditutup – beberapa orang percaya sekolah tidak akan dibuka kembali sampai September, setelah musim flu berakhir. Anak-anak yang sedang mempersiapkan sakramen menerima katekese secara daring. Uskup Agung La Plata, Mgr. Victor Manuel Fernandez, mantan rektor Universitas Katolik Argentina dan dianggap sebagai salah satu kolaborator terdekat Paus Fransiskus, mengatakan kepada para katekis untuk melepaskan gagasan mengajar program penuh tahun ini. “Ada orang tua yang menarik anak-anak mereka dari katekese, bukan hanya karena anak mereka kelelahan, tetapi karena mereka merasa diri mereka sendiri dikuasai oleh begitu banyak tuntutan,” katanya, merujuk pada fakta bahwa ratusan ribu orangtua melakukan homeschooling sementara mereka berkerja dari rumah. Mgr. Fernandez juga berpendapat bahwa risiko terbesar adalah menjauhkan anak-anak dari sakramen. Untuk alasan ini, Mgr. Fernández merekomendasikan katekis untuk berfokus pada beberapa topik yang bertujuan untuk memprovokasi pengalaman iman pada anak-anak.
Peru
Di Peru, di mana terdapat 104.000 kasus dikonfirmasi terpapar virus korona dan lebih dari 3.000 kematian, karantina telah menjadi kewajiban sejak 15 Maret. Dalam upaya untuk mencegah penyebaran virus, para uskup mengikuti konferensi waligereja lain dan mengumumkan pembatalan Misa bersama umat beriman.
Dalam sebuah protokol yang dirilis awal bulan Mei, Konferensi Waligereja Peru mengatakan bahwa mengikuti langkah-langkah yang ditetapkan oleh pemerintah selama pandemi saat ini tidak menyangkal atau menghalangi kebebasan untuk mengekspresikan keyakinan agama kita, namun menambahkan bahwa Allah mempercayakan mereka dengan misi dari merawat kesehatan spiritual umat beriman, dan dengan melakukan ini mereka memperkuat kehidupan sosial negara.
Konferensi Waligereja Peru telah mengembangkan protokol untuk perayaan sakramen yang aman begitu aturan karantina dihentikan: Misa dan pad perayaan lainnya, begitu dapat dilanjutkan, harus diadakan dengan mengamati tindakan kebersihan dan keamanan biologis, dalam kerangka amal dan solidaritas. Protokol menjaga jarak sosial, komuni diberikan di tangan serta penangguhan sementara salam damai diberlakukan.
Uruguay
Di Uruguay, Misa dengan umat beriman dilarang pada 15 Maret, tetapi para uskup yakin mereka akan melanjutkan dalam waktu dua minggu – mungkin bahkan pada akhir pekan depan. Negara ini hanya memiliki 746 kasus yang dikonfirmasi dari virus korona, dengan 20 kematian. Hingga saat ini, lebih dari 590 orang telah pulih.
Uskup Agung Montevideo, Kardinal Daniel Sturla mengatakan bahwa para uskup sedang bernegosiasi dengan pemerintah untuk melanjutkan Misa bersama umat beriman sesegera mungkin dengan sebuah protokol yang akan secara ketat menjaga dan merawat kesehatan sebagai hadiah dari Tuhan. “Mari kita menunggu sebentar dan berdoa, menunggu dengan sabar dan semangat saat kita sekali lagi dapat berpartisipasi penuh dalam Ekaristi sebagai bagian dari komunitas yang percaya,” ujarnya.
Rekomendasi yang termasuk dalam protokol serupa dengan yang ada di negara lain, dengan tambahan menasihati orang di atas 65 tahun atau dengan penyakit kronis agar tidak pergi ke gereja selama pandemi berlangsung.
Paraguay
Di negara tetangga Paraguay, Misa publik akan dilaksanakan pada hari Senin, 25 Mei. Namun, akan ada batasan umat yakni 10 orang per Misa. Paroki juga akan mengambil nama dan informasi kontak dari mereka yang menghadiri liturgi sehingga mereka dapat melacak kontak jika seseorang yang hadir memiliki virus. Sejauh ini Paraguay memiliki 836 kasus yang dikonfirmasi dan 11 kematian.
Brasil
Brasil, negara dengan wilayah yang paling banyak terkena virus dengan 310.000 kasus yang dikonfirmasi dan lebih dari 20.000 kematian di Amerika Latin. Para uskup merekomendasikan penangguhan Misa bersama umat beriman. Beberapa negara bagian Brasil telah mengesahkan perayaan keagamaan, dan beberapa keuskupan telah menyerahkan keputusan itu ke tangan para imam setempat.
Ekuador
Di Ekuador, yang telah melihat 35.400 orang terinfeksi dengan virus korona dengan angka kematian hampir 3.000 orang, gereja akan dibuka kembali akhir bulan ini, tetapi belum dikonfirmasi apakah perayaan liturgi akan berlangsung dengan kehadiran umat beriman.
Meksiko
Di Meksiko, Misa publik telah ditangguhkan sejak akhir Maret, meskipun ada kemungkinan mereka dapat melanjutkan kembali pada akhir bulan, dengan batasan. Ada 60.000 kasus, dan lebih dari 6.500 kematian di negara ini.
Felicia Permata Hanggu