Paus Fransiskus: Pandemi adalah Kesempatan untuk Bermisi, Melayani Orang Lain

395
Saudara Kapusin Fransiskan, Andrew Corriente membagikan makanan kepada mereka yang membutuhkan di Washington 19 Mei 2020, selama pandemi virus korona. |Tyler Orsburn / CNS

HIDUPKATOLIK.COMSelama masa isolasi, jarak sosial dan ketidakpastian ekonomi yang disebabkan oleh pandemi COVID-19 terbukti menjadi tantangan. Umat Kristen pun dipanggil oleh Allah untuk mengambil bagian dalam misi Gereja di dunia yang disebutkan Paus Fransiskus dalam pesan untuk Hari Minggu Misi Sedunia 2020.

“Ketidakmungkinan berkumpul sebagai Gereja untuk merayakan Ekaristi telah membawa kita untuk berbagi pengalaman dari banyak komunitas Kristen yang tidak dapat merayakan Misa setiap hari Minggu,” tulis Paus Fransiskus dalam pesannya, yang dirilis oleh Vatikan pada Minggu, 31/5.

Dalam tulisannya, Bapa Suci mengingatkan kembali akan pertanyaan Tuhan dalam Kitab Yesaya 6:8 yang berkata: “Siapakah yang akan Kuutus  dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?”. Jawaban ini menunggu tanggapan murah hati kita yang menjawab, “Inilah aku, utuslah aku!”, kata Paus melansir Crux Now, 1/6.

Hari Minggu Misi Sedunia akan dirayakan pada 18 Oktober di Vatikan dan di sebagian besar keuskupan.Dalam pesannya, Paus mengatakan bahwa terlepas dari penderitaan dan tantangan yang ditimbulkan oleh COVID-19, perjalanan misi Gereja terus berlanjut. Meskipun rasa sakit dan kematian membuat umat Allah mengalami kelemahan manusiawi, hal ini juga berfungsi sebagai pengingat akan keinginan mendalam manusia untuk memiliki hidup yang terbebas dari kejahatan. “Dalam konteks ini, panggilan untuk misi, undangan untuk melangkah keluar dari diri kita sendiri demi cinta kepada Tuhan dan sesama hadir sebagai kesempatan untuk berbagi, melayani, dan saling mendoakan,” tulisnya.  Bapa Suci melanjutkan, “Misi yang dipercayakan Tuhan kepada kita masing-masing membawa kita dari rasa takut dan introspeksi kepada kesadaran baru bahwa manusia menemukan dirinya ketika ia memberikan diri kepada orang lain.”

Paus pun menjelaskan bahwa untuk menjadi Gereja yang terus bergerak bukanlah karena program atau usaha yang harus dilakukan dengan kekuatan keinginan semata. “Gerakan ini merupakan hasil dari dorongan Roh Kudus yang mendorong dan membawa kita,” jelasnya. Pada perayaan Hari Minggu Misi Sedunia, Paus menawarkan kesempatan untuk menegaskan kembali bahwa doa, puasa, dan derma adalah cara untuk berpartisipasi aktif dalam Misi Yesus bersama Gereja-Nya.

Bapa Suci juga mengingatkan bahwa misi evangelisasi umat Kristiani adalah hasil respons bebas yang sadar terhadap panggilan Allah. Hal ini hanya dapat dilihat dari hasil relasi cinta pribadi dengan Yesus yang berkarya bersama Gereja-Nya. “Tuhan terus mencari orang-orang yang dapat Dia utus ke dunia dan kepada bangsa-bangsa untuk menjadi saksi cinta-Nya, pembebasan-Nya dari dosa dan kematian serta kejahatan,” tandasnya.

Felicia Permata Hanggu 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini