SANG GEMBALA SEJATI

108

HIDUPKATOLIK.COM ANDREA tampak sangat kegirangan. Anak autis ini tak mengira men­dapat telepon dari seseorang, yang tak lain seorang Paus, Pemimpin Gereja Katolik sedunia saat ini. Karena tidak mampu berkomunikasi secara baik, ibun­da Andrea membantunya berbicara dengan Paus Fransiskus pada Rabu, 29 April 2020. Dalam percakapan yang viral itu, Paus menyampaikan dukungannya kepada Andrea dan keluarganya dalam pandemi ini.

Ihwal Paus menelepon Andrea karena be­berapa hari sebelumnya, Andrea me­nu­lis surat kepada Paus. Andrea rutin meng­ikuti Misa harian Paus melalui da­ring. Hati Paus tergerak dengan surat Andrea. Andrea mengatakan, “Bapa Suci, se­baik­nya jangan lagi mengucapkan kalimat: Ma­rilah kita saling memberikan salam da­mai karena saat ini tidak boleh berjabat tangan karena Covid-19.”

Betapa pekanya hati Paus kelahiran Argen­tina ini terhadap bisikan seorang anak seperti Andrea, yang autis namun ke­hidupan rohaninya sangat terjaga. Paus menyapanya secara personal, sebagaimana ia pernah menelepon seorang perempuan, yang tengah kebingungan karena suatu masalah.

Hari-hari pandemi ini kita menyaksikan Paus ingin dekat sekali dengan umatnya. Dia ingin menemani dan merengkuh se­mua korban tanpa kecuali. Pada tanggal 14 Mei 2020 ini, ia bahkan mengajak semua umat manusia berdoa bersama, berpuasa, dan berbelarasa, mohon rahmat dari Allah agar umat manusia mampu mengatasi pan­demi yang sudah menelan banyak kor­ban di seluruh dunia ini. Sebelum ajakan ini, ia mengeluarkan dua doa khusus meng­hadapi pandemi ini. Doa yang dapat di­doakan setelah mendaraskan Doa Ro­sa­rio pada Bulan Mei, Bulan Maria ini.

Paus, sekali lagi, ingin memperlihatkan, betapa ia ikut merasakan penderitaan yang amat mendalam umat manusia saat ini. Segala daya rohaninya ia lakukan untuk memberikan dukungan spiritual ke­­pada umatnya di seluruh penjuru dunia. Kendati Lapangan Santo Petrus, yang bia­sanya dipenuhi ribuan umat dalam audiensi umum,  ia terus memberikan ber­kat dari jendela Basilika kendati lapangan ko­­song melompong di awal-awal pandemi mengguncang Italia.

Ia pun melakukan peziarahan rohani ke Ba­silika Santa Maria Maggiore dan Basilika Santo Marcello di Corso, mengeluarkan “Sa­lib Ajaib Kota Roma” yang sudah ra­tusan tahun tak diperlihatkan kepada pu­blik dan berdoa di kaki Salib itu pada Ado­rasi kepada Sakramen Mahakudus pa­da tanggal 27 Maret 2020 lalu. Pada iba­dat yang disiarkan secara daring ini, Paus memberikan berkat luar biasa Urbi et Orbi, dan penitensi bagi umat di seluruh pen­juru dunia yang mengikuti ibadat ter­sebut.

Sebagai Wakil Kristus di dunia ini, Paus hendak meneguhkan iman umatnya yang terguncang oleh pandemi ini. Ia ingin me­wartakan harapan dan optimisme bah­wa pandemi ini bukanlah akhir dari se­gala-galanya. Pandemi ini adalah jalan me­murnikan iman kita akan Kristus dan mengajak kita bertobat bersama seba­gai­­mana ia amanatkan dalam Ensklik Lau­dato Si’ yang kini ia gaungnya bergema ken­cang.

HIDUP NO.20, 17 Mei 2020

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini