Seluruh Dunia Tertuju pada Maria

421
Seluruh dunia menyembunyikan dirinya yang diliputi derita ke dalam mantel keibuan Bunda Gereja, Perawan Maria| Dok. www.piercehand.com

HIDUPKATOLIK.COM—Pandemi Covid-19 telah menyebabkan banyak orang merasa tidak berdaya hampir di dalam segala aspek kehidupan. Banyak dari mereka terjebak dalam keputusasaan serta bermuram durja meratapi masa depan yang semakin tidak pasti. Di tengah situasi demikian, para uskup di seluruh dunia menunjukkan kepada umat beriman bahwa inilah saatnya untuk mengalihkan segala keluh kesah kemanusiaan kita dengan berdoa.

Tepatnya hari ini pada tanggal 1 Mei, Konferensi Waligereja Amerika Serikat dan Kanada akan mendedikasikan kedua negara itu kepada Bunda Gereja, Bunda Maria. Konferensi Waligereja kedua negara telah bersepakat agar tindakan dedikasi ini menjadi doa umat yang paling bermakna dan kuat. Oleh karena itu, setiap uskup akan mendedikasikan keuskupan mereka masing-masing kepada Ibu Yesus, Bunda Maria.

Ketua Konferensi Waligereja Amerika Serikat (USCCB), Mgr. Jose Gomez akan memimpin liturgi singkat dengan doa pendedikasian kembali kepada Maria pada hari Jumat, 1 Mei pukul 3.00 sore waktu Amerika Serikat. USCCB pun mengundang tiap keuskupan untuk bergabung dan meminta para umat untuk berpartisipasi di dalamnya. Untuk memudahkan umat, panduan liturgi tersedia melalui platform media sosial resmi USCCB di Facebook, Twitter, dan Instagram.

Pada hari yang sama pula, Konferensi Waligereja Italia (CEI) akan ikut mendedikasikan Italia kepada Maria Bunda Allah dalam liturgi yang dirayakan di Basilika Santa Maria del Fonte di Caravaggio, Italia. Ketua Konferensi Waligereja Italia, Kardinal Gualterio Basetti menyatakan dalam sebuah unggahan video bahwa ia telah menerima lebih dari 300 surat dari umat Katolik Italia yang memintanya untuk mendedikasikan Italia kepada Bunda Maria.

Sementara itu, pada tanggal 13 Mei nanti di saat perayaan Bunda Maria dari Fatima, Administrator Apostolik Keuskupan Agung Manila, Uskup Auksilier Broderick Pabillo akan mendedikasikan Filipina kepada Bunda Maria selama liturgi yang berlangsung di Katedral Manila yang akan dihadiri oleh Walikota dari lima kota yang masuk dalam wilayah Keuskupan Agung Manila. “Pendedikasian ini akan menjadi indah karena semua umat Allah yang dipimpin oleh para pemimpin religius dan sipil bersama-sama menempatkan diri di bawah mantel perlindungan Perawan Suci, “Ujar Mgr. Pabillo kepada kantor berita resmi Konferensi Waligereja Filipina (CBCP).

Dalam rangka mempersiapkan hari besar itu, umat Katolik Filipina diundang untuk mengambil bagian dalam masa tiga hari guna melakukan rekonsiliasi sembari berdoa rosario terhitung mulai pada tanggal 10 hingga 13 Mei. Sepanjang bulan Mei, Keuskupan Agung Manila juga akan menawarkan sesi katakese daring untuk mengajarkan kembali kepada umat mengenai pentingnya dedikasi kepada Maria.

Diketahui Konferensi Waligereja dari 24 negara lainnya telah mendedikasikan bangsanya agar dilindungi Santa Perawan Maria yang terberkati.

Salah satunya, pada tanggal 25 Maret, Konferensi Waligereja Portugal (CEP) telah memperbarui dedikasi negara Portugal dan Spanyol kepada Hati Kudus Yesus dan Hati Maria yang Tak Bernoda. Uskup Leira-Fatima, Kardinal Antonio dos Santos Marto telah mempersembahkan Misa di tempat kudus di mana Bunda Maria menampakkan dirinya kepada tiga anak gembala pada tahun 1918. Dalam Misa itu juga Kardinal Antonio mendedikasikan 22 negara lain kepada Yesus dan Maria sebagai jawaban atas permintaan Konferensi Waligereja dari setiap negara itu.

Selain itu pada hari Paskah, Amerika Latin dan Karibia telah mendedikasikan dirinya kepada Bunda Maria dari Guadalupe saat Misa Minggu Paskah yang dipersembahkan oleh Konferensi Waligereja Meksiko (CEM) di Basilika Bunda Maria dari Guadalupe. Pada saat Uskup Agung Meksiko, Kardinal Carlos Aguiar Retes membacakan pendedikasian, lonceng katedral di sepanjang benua Amerika Latin berbunyi 12 kali untuk menandai momen bersejarah tersebut.

Dalam sebuah pernyataan yang diumumkan saat dedikasi, Ketua Dewan Konferensi Waligereja Amerika Latin (CELAM), Mgr. Miguel Cabrejos de Trujillo menyampaikan, “Kejadian ini menuntut bahwa sebagai imam kita diundang untuk melihat dan mendengar penderitaan rakyat kita dan menghasilkan harapan dengan memutar pandangan kita kepada Bunda kita di Surga. Dengan melakukan ini, kita akan memperkuat iman, memelihara harapan, dan mengikatkan diri kita dengan solidaritas serta  cinta kasih kepada mereka yang mengalami sakit, kesepian, ketakutan, dan kemiskinan.”

Kemudian pada tanggal 29 Maret silam, umat Katolik bersama umat Kristen lainnya di seluruh penjuru Inggris turut mengambil bagian dalam pendedikasian kembali negaranya kedalam pelukan Perawan Maria. Meskipun tindakan dedikasi ini sudah direncanakan sebelum pandemi melanda, namun momen itu telah menciptakan kesungguhan yang lebih besar melihat naiknya kurva kekhawatiran dunia.

Felicia Permata Hanggu

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini