HIDUPKATOLIK.com – Awalnya ia minder bila berhadapan dengan orang lain. Ia kurang percaya diri, bahkan gemetaran di depan orang lain.
Kepercayaan diri dalam diri seseorang adalah hasil dari latihan dan penemuan. Kepercayaan diri ini tidak lahir bersama lahirnya seseorang, kemampuan ini harus dilatih di tengah kehidupan. Ada yang dengan mudah meraihnya, ada yang perlu usaha ekstra untuk menjadi pribadi yang “pede”.
Proses semacam ini dialami juga oleh Andy Iwaniswanto. Perjuangan untuk menjadi pribadi yang percaya diri menjadi pergulatan panjang baginya menemukan jati diri. Baru saat menyicip bangku SMP, ia mulai menemukan keyakinan dalam dirinya. Ia berani memilih ekstrakurikuler
yang pas untuk pengembangan dirinya itu. Lagi, pengalaman berorganisasi dan berkegiatan membantunya mengembangkan keyakinan dan percaya diri.
Dalam menemukan kepercayaan diri ini, Andy menemukan sosok inspirator dan motivator dalam hidupnya, yakni sosok ibunya. Setelah terbebas dari rasa minder ini, ia pun ingin membagikan cara bagaimana menjadi pribadi yang punya mimpi. Itulah yang kini menjadi semangatnya saat mulai menjadi motivator bagi orang lain. Ia ingin, orang
lain pun mampu menemukan kepercayaan diri mereka.
Struktur Internal
Awal kisah Andy menjadi motivator bermula saat ia mengenal Neuro Linguistic Programming (NLP). Ini adalah sebuah program yang menggunakan
pendekatan komunikasi, pengembangan kepribadian, dan psikoterapi. Ia mempelajari struktur internal seseorang dan bagaimana struktur itu bisa didesain untuk tujuan yang bermanfaat bagi orang tersebut. Dalam NLP, setiap perilaku mempunyai struktur internal yang mendukungnya. Pendekatan yang demikian juga
dioperasionalkan secara subyektif, sebab dunia internal seseoranglah yang kemudian memengaruhi pengalamannya di dunia eksternal. Dengan demikian, prinsip sederhana yang mulai dikenalkan Andy ini adalah mendesain secara subyektif dunia internal seseorang guna mendapatkan hasil yang diinginkan di dunia eksternal.
Berbekal NLP ini, Andy berkelana ke berbagai daerah di Indonesia. Di setiap tempat yang ia datangi, ia mulai mengembangkan NLP. Ia ingin
menjumpai anak-anak muda untuk membantu mereka menemukan tujuan hidup. “Saya sungguh tersentuh dan tergugah untuk menjumpai generasi-generasi muda di daerah. Saya menemukan juga dalam diri mereka, kadang kurang bahkan tidak ada tujuan hidup, tidak punya gairah hidup, hopeless akan masa depannya, bahkan tidak tahu apa yang mau dicapai dalam hidupnya,” ungkapnya.
Andy berpendapat, setiap pribadi perlu dilahirkan dan mengalami hidup baru. Maka dari itu, setelah mengenal NLP, ia membuktikan, bahwa dengan
metode ini, ia dapat mengubah kehidupannya. Imbasnya, ia juga ingin membagikan lalu menjadikan itu sebagai “milik”. Di sinilah tantangan seorang motivator NLP, termasuk juga bagi Andy dalam proses memberi motivasi bagi
banyak orang. “NLP itu ilmu sikap. Cara pandang yang mengubah sikap, pikiran, dan hasilnya tampak dalam realitas harian dan hidup,” ungkapnya.
Mengubah Mindset
Terjun di dunia NLP, menjadi langkah Andy, untuk memiliki sesuatu yang bisa ia pakai membantu banyak orang. Ia giat belajar, mempraktikkan, dan
terus-menerus berlatih. Kecintaannya akan pelatihan-pelatihan juga sangat membantunya untuk semakin berani menyapa publik. “Sebenarnya prinsip NLP adalah menjadi tuan atas diri sendiri. Dengan berlatih, orang dapat mengubah mindset mereka, menumbuhkan gairah
hidupnya, bahkan disadarkan kembali akan situasi yang ia alami dalam hidup. Kata-kata yang sering saya jumpai dalam pribadi yang lain adalah, “Saya tahu ini, tapi bagaimana caranya?” imbuhnya.
Sebagai seorang master praktisi NLP dan hipnoterapis, ia sangat fokus pada pengembangan SDM. Pada 2009, ia mendirikan Neuro Communication Training yang sejak pertengahan 2011 berganti menjadi Neuro Confidence Training. Lembaga ini menjadi media pelatihan dan pembinaan bagi siapa saja yang ingin mengembangkan dan mengoptimalkan potensi dan SDM-nya.
Semangat Andy sebagai praktisi dan pembelajar serta konsistensinya pada dunia pendidikan, ia tunjukkan dengan menjalani studi magister pendidikan. Ia juga terus mendalami ilmunya dengan meraih berbagai lisensi dan sertifikasi bagi praktisi NLP, hipnoterapis, dan motivator.
Beberapa di antaranya antara lain dari Society of NLP dan Service Quality Instiute di Amerika Serikat, Indonesia Board of Hypnotherapy, Sinergy Litas Batas Indonesia serta Meta Inovation Indonesia.
Andy juga mengelola paket perjalanan Hollyland. Ia menuturkan, pengalaman mendampingi para peziarah menjadi kesempatan baginya untuk menyampaikan ide-ide segar dan inspiratif. “Biasanya kalau kita berkunjung ke sebuah tempat,
kita hanya akan menghabiskan waktu untuk foto-foto. Pada momen semacam inilah saya membantu mereka memaknai sebuah perjalanan,” tuturnya.
Kebanyakan para peziarah juga tanpa sadar telah menyerap apa yang disampaikan selama perjalanan berlangsung. Andy memengaruhi dengan pembicaraan, dialog, dan sharing.
Di samping memenuhi kebutuhan banyak orang di lembaga, dan instansi lainnya, secara khusus Andy menyediakan waktu untuk karya sosial di Gereja.
Sasarannya adalah para pelayan Gereja dan beberapa kali para seminaris. Kepada mereka, ia menularkan ilmu public speaking. Baginya, seminaris, frater, dan imam itu kekuatan pewartaan. Pewartaan memang bisa dilakukan melalui banyak hal, namun juga sangat penting menguasai public speaking.
Sudut Pandang Baru
Selain berkarya di ranah public speaking, Andy berusaha mengabadikan ide-ide inspiratif dan konten motivasi dalam beberapa buku. Ia sungguh
berusaha untuk bisa membantu sebanyak mungkin orang, menemukan potensi di dalam dirinya. Maka dalam proses semacam itu ia selalu membawa jargon yang memberi spirit bagi karyanya, yakni Naturally, menyadari keberadaan dirinya di tengah alam semesta; Eliminating,
membuang sesuatu yang membelenggu pribadi; Wake up, agar berani bangkit dari kelemahan-kelemahan; Leadership, setiap pribadi adalah pemimpin, khususnya bagi dirinya sendiri; Intelegency, menyentuh ranah kognitif dan pengetahuan; Fullness, menjalani secara total/ penuh; dan Evaluation, melihat keseluruhan proses
yang dijalani (NEW LIFE).
Namun, itu saja belum cukup, Andy menambahkan satu lagi sikap yang perlu untuk melengkapi yaitu “syukur” atas pengalaman unik diri sendiri. Ia meyakini, setiap orang perlu menyadari kelemahan
dan potensi dalam diri. Setelahnya, setiap orang dapat berusaha untuk menemukan sudut pandang baru dalam kehidupannya. “Saya terkesan akan perumpamaan Yesus tentang ilalang dan gandum. Ilalang itu kelemahan, di tengah gandum, sesuatu
yang baik dari diri kita. Fokus terpenting dalam hal ini bukan pada kelemahan. Tugas kita adalah memupuk apa yang baikagar berbuah,” pungkasnya.
Andy Iwaniswanto
Lahir : Surabaya, 29 Agustus 1973
Pendidikan :
– SDN Sajen 1 Pacet, Mojokerto (1986)
– SMP Santo Yusup Pacet, Mojokerto (1989)
– SMU Santa Maria Surabaya (1992)
– Diploma Ilmu Keguruan, STKIP Widya Yuwana Madiun (1995)
– Sarjana Teologi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta (2003)
– Master Pendidikan, Universitas Pelita Harapan (2013)
Frater Nicolaus Heru Andrianto/Antonius E. Sugiyanto
HIDUP NO.06 2020, 9 Februari 2020