HIDUPKATOLIK.com – Sesuatu yang paling penting dalam sebuah komunitas adalah menjaga komitmen. Dengan ini, setiap anggota mampu menjalankan tanggungjawabnya dengan serius dan melayani.
Kerinduan kaum muda Katolik, untuk membuat sebuah kegiatan di lingkungan Gereja menjadi alasan berdirinya Komunitas Karyawan Muda
Katolik (KKMK) St. Arnoldus Janssen Bekasi. Pada tahun 1995, KKMK St. Arnoldus berdiri diketuai oleh Bonaventura Sulistyo Hadi. Saat itu komunitas ini dimoderatori oleh Romo Lucius Sari Uran, SVD.
Seiring perkembangannya, KKMK St. Arnoldus menjadi sebuah organisasi rohani yang cukup dikenal di Paroki St. Arnoldus Janssen Bekasi. Anggotanya mencapai ratusan orang muda yang terdiri dari para karyawan. Tak bisa dipungkiri, mayoritas anggota adalah karyawan pendatang dari berbagai daerah di Indonesia.
Dengan formasi yang beragam, menjadikan KKMK sebagai komunitas yang penuh warna. Namun, di dalam komunitas ini, setiap anggota justru dapat saling mendukung dan menguatkan. Saat masing-
masing pribadi berasal dari beragam penjuru Nusantara, di dalam KKMK St. Arnoldus tidak ada lagi perbedaan, mereka menjadi satu dalam iman.
Berkat Sosialisasi
Ketua KKMK St. Arnoldus saat ini, Gregorius Edho Pratama pertama kali bergabung dengan komunitas ini tahun 2014. Kata “karyawan” yang menjadi daya tarik pertamanya. Hal itu meyakinkan
Edho, panggilannya, bahwa komunitas ini memang ditujukan untuk karyawan seperti dirinya. Sebagai pendatang di Bekasi, ia membutuhkan bertemu dan berkumpul dengan lebih banyak orang. “Saat masuk, teman-temanya ramah dan welcome dengan orang baru,” kenangnya.
Edho menuturkan, saat ini sekitar 90 persen anggota adalah karyawan sedangkan 10 persen sisanya umumnya masih berstatus mahasiswa. Mereka berdomisili di wilayah pastoral Paroki Bekasi.
KKMK St. Arnoldus memang memiliki jumlah anggota yang lumayan banyak. Hal ini adalah usaha para anggota terdahulu. Edho menjelaskan, awalnya mereka bersosialisasi mengenai KKMK di
lingkungan-lingkungan. Selama sosialisasi ini, mereka mengenalkan kegiatan-kegiatan yang ada dalam komunitas ini. “Anggotanya dulu bisa dibilang sedikit, berkat sosialisasi ini anggota semakin bertambah,” ungkap Edho. Selain datang
ke lingkungan, penyebaran kegiatan KKMK melalui pengumuman di Majalah Nafiri Gereja, dan keaktifan dalam berbagai kegiatan Gereja.
Sebagai sebuah komunitas yang bertujuan mengakrabkan sesama anggota KKMK St. Arnoldus, kegiatan yang diadakan sedapat mungkin mengakomodasi kebutuhan ini. Sehingga,
kegiatan yang dibuat tidak hanya kumpul dan doa bersama.
Edho mencontohkan, KKMK St. Arnoldus rutin mengadakan Bincang-bincang Antar Sahabat (BASAH). Di setiap kegiatan ini, para anggota akan saling bercerita satu sama lain dengan tema yang
diangkat. Kegiatan ini diadakan setiap hari Jumat malam pukul 20.00 WIB.
Seiring waktu yang awalnya hanya berupa bincang antar anggota, kini BASAH juga turut menghadirkan para insipirator atau motivator. Setiap pertemuan secara bergantian setiap divisi dalam KKMK St. Arnoldus berganti menjadi
penyelenggara acara. Ada beberapa divisi dalam kepengurusan KKMK St. Arnoldus, di antaranya divisi rohani, divisi PSDM, divisi pemerhati, divisi Humas, dan divisi Kewirausahaan.
Edho melanjutkan, pada bulan September tahun lalu divisi Humas mengundang seorang teman untuk kesaksian karena telah berjuang dari kanker.
Kemudian divisi pemerhati, mengajak para anggota untuk menjenguk teman yang sakit. “Ini semua guna mempererat tali kekeluargaan kita,” jelas Edho.
Kegiatan lain seperti rekoleksi, ziarek, Natal bersama, menyelenggarakan Job Fair, kaderisasi dan welcome KKMK. Welcome KKMK ini diperuntukan bagi teman-teman baru yang mau bergabung. “Setiap tahun pasti ada anggota baru yang masuk. Pasti ada yang datang baru dan kadang memang ada hilang. Dan itu suatu kewajaran dalam berkomunitas,” ungkap Edho.
Aktif Bersinergi
Bagi Edho, KKMK St. Arnoldus adalah komunitas yang aktif bersinergi dengan komunitas kategorial lainnya. Hal ini membuktikan bahwa anggota KKMK St. Arnoldus memberikan dirinya tidak hanya dalam komunitas interennya saja tetapi
meluas ke komunitas kategorial lainnya. “Kami akrab dengan kategorial lain, seperti tahun lalu mengadakan Misa Kaum Muda, kebetulan kami dipercaya untuk panitia. Kami berkerja sama dengan OMK, PASKA, THS-THM dan PNKB,” jelasnya.
Selain mempunyai kesempatan untuk berelasi dengan teman, dengan berproses di KKMK ini Edho mendapatkan nilai plus. Setiap komunitas, pasti memiliki dinamika. Edho pun yakin, hampir kebanyakan dinamikanya sama. Entah anggotanya
sedikit, mengalami benturan antar anggota dan dirasa adalah suatu kewajaran.
Sekarang ini, Edho mengakui, dinamika anggota memang muncul kemudian hilang dan bisa jadi muncul kembali. Kendati demikian, ia dan pengurusnya mencoba menanyakan kabar mereka yang kurang aktif. Salah satu yang menjadi misi Edho adalah memperhatikan semua anggota aktif maupun pasif.
Selain menjalankan dan mengembangkan misi KKMK yakni Spiritualitas, Sosialitas, dan Profesionalitas, KKMK St. Arnoldus juga mejalankan IKI, yang artinya dalam Bahasa Jawa adalah ‘ini’. “Kami mau menunjukan ini loh kita, ini wajah KKMK St. Arnoldus” ungkap Edho.
IKI merupakan singkatan dari Inovasi, Kreatif dan Inspiratif. Dari visi misi IKI tersebut, Edho menjelaskan, KKMK St. Arnoldus ingin mengembangkan kemampuan anggotanya untuk menciptakan sesuatu yang baru. Kreatifitas teman-teman tidak hanya bisa dituangkan tetapi juga
menghasilkan. “Kalau sisi kreatifnya, kami menyumbang ide sekreatif mungkin agar rekan-rekan kami semakin maju. Untuk inspirasi, kami mau menunjukan suatu sikap yang bisa dicontoh oleh kategorial muda lainnya. Ini bertujuan juga agar mereka sadar dengan adanya regenerasi.”
tuturnya.
Komitmen Berkomunitas
KKMK St. Arnoldus tetap ada sampai sekarang ini dan menurut Edho berkat komitmen para pengurus serta anggota. Sebelum pelantikan kepengurusan baru, Edho menghimbau teman-temannya agar
bertanggung jawab terhadap pilihannya.
Edho mengakui, sebagai sebuah komunitas, setiap hal dikerjakan secara bersama dan saling mengisi. Meski sebagai ketua, sejak awal ia pun menjanjikan untuk turun langsung membantu di setiap divisi kepengurusan. “KKMK ini bukan hanya aku yang menjalankan tapi kita,” tegasnya.
Komitmen dari awal adalah hal terpenting. Menurut Edho, ketika dilantik di depan altar, itu tidak main-main, itu komitmen. “Apa yang sudah kita ucapkan maka kita jalankan. Kita sudah janji di
depan Tuhan. Selanjutnya memang urusan pribadi masing-masing, tapi aku di sini juga mau menghimbau mereka untuk komit,” ungkapnya.
Tahun ini, adalah tahun yang spesial untuk KKMK St. Arnoldus. Komunitas ini akan mengadakan lustrum ke-5. Rangkaian kegiatan akan dimulai pada bulan April tahun ini. Kegiatan pertama adalah pelayanan sosial. Menurut Edho, pelayanan
sosial ini juga terkait dengan tahun keadilan yang diluncurkan Keuskupan Agung Jakarta. “Kali ini kami lebih memilih mengajar anak-anak jalanan saja, memang mereka yang sangat membutuhkan,”
jelasnya. Kemudian, KKMK St. Arnoldus akan mengadakan seminar digital marketing.
Edho berharap KKMK St. Arnoldus ini semakin ramai dengan anggota baru. Tak hanya itu, ia menghimbau setiap anggota komunitas aktif dengan kegiatan intern maupun ekstern. Sesuatu yang paling penting menurutnya adalah pentingnya
menjaga komitmen, dengan ini, setiap anggota akan menjalankan tanggung-jawabnya dengan serius dan melayani.
Karina Chrisyantia
HIDUP NO.04 2020, 26 Januari 2020