50 Tahun Usia Imamat Paus

166
Pastor Mario Bergoglio (tengah) saat memimpin sebuah Perayaan Ekaristi di Buenos Aries, Argentina saat masih menjadi imam muda.
[vaticannews]

HIDUPKATOLIK.com – Pada tanggal 13 Desember lalu, adalah peringatan 50 tahun imamat HIDUP NO.51 2019. Vatican News merayakan tonggak sejarah ini dengan mengingat beberapa refleksi Paus tentang para imam dan imamat. Pastor Jorge Mario Bergoglio menerima Sakramen Imamat hanya empat hari setelah ulang tahunnya yang ke 33, pada 13 Desember 1969.

Pastor Mario memulai panggilannya pada tanggal 21 September 1953 pada Pesta St. Matius, pemungut cukai yang dipertobatkan oleh Yesus. Pada peristiwa inilah, Mario muda, seperti dikisahkan oleh Paus pada suatu ketika, memiliki pengalaman mendalam akan rahmat Tuhan.

Berbicara kepada para imam paroki di Roma pada tanggal 6 Maret 2014, Paus mengatakan: “Menurut gambar Gembala yang Baik, imam adalah orang yang berbelas kasih dan berbelas kasih, dekat dengan umatnya dan seorang pelayan bagi semua. Siapa pun yang terluka dalam kehidupan, apa pun caranya, dapat menemukan perhatian dan telinga yang simpatik dalam dirinya. Kita para pastor harus ada di sana, dekat dengan orang-orang ini. Belas kasih dahulu berarti mengobati luka-luka.”

Paus Fransiskus menggambarkan imam sebagai orang yang terdesentralisasi, karena di pusat kehidupannya tidak ada dia selain Kristus. Dalam homilinya selama Jubilee for Priests pada 3 Juni 2016, ia berkata: “Dalam perayaan Ekaristi, kami menemukan kembali setiap hari identitas kami sebagai gembala. Dalam setiap Misa, semoga kita benar-benar membuat katakata Kristus kita sendiri”

Antonius E. Sugiyanto

HIDUP NO.51 2019, 22 Desember 2019

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini