Menjadikan Yesus Pusat Kehidupan

129
Nunsius Apostolik untuk Indonesia, Mgr. Piero Pioppo saat berbicara di hadapan para mahasiswa dan dosen di STFT Widya Mandala, Malang, Jawa Timur.
[HIDUP/Antonius E. Sugiyanto]

HIDUPKATOLIK.com – Masa belajar di filsafat dan teologi bagi para calon imam adalah masa yang berharga untuk lebih mengenal Yesus sebagai inti iman Kristiani. Selain itu, setiap calon imam harus memiliki pusat gravitasi yaitu Yesus sendiri. Hal ini disampaikan, Nunsius Apostolik untuk Indonesia, Mgr. Piero Pioppo saat berbicara di hadapan para mahasiswa dan dosen di STFT Widya Mandala, Malang, Jawa Timur, 6/12.

Mgr. Pioppo menjelaskan, Yesus sebagai inti iman akan terus diulang oleh setiap dosen terus-menerus. Calon imam harus memaknai Yesus sebagai pusat hidup. Jika dipelajari dengan baik, Yesus sebagai pusat hidup, maka selanjutnya seseorang akan mengatakan banyak hal kepada masyarakat dan bangsa di sekitarnya. “Yesus pusat hidup anda, pusat siapapun di dunia ini, itu akan anda pelajari di tahun-tahun studi anda,” ujar Nunsius berkebangsaan Italia ini.

Seseorang yang menjadikan Yesus pusat hidup, hal ini menimbulkan rasa bangga. Alhasil, dengan iman ini, maka seseorang seharusnya mewartakan Yesus dengan kata dan perbuatan seperti yang diteladankan Yesus sebagai pusat hidup ini.

Pertemuan antara Mgr. Pioppo dengan para mahasiswa dan dosen STFT Widya Mandala ini juga dihadiri Uskup Malang, Mgr. Henricus Pidyarto Gunawan, OCarm. Mgr. Pidyarto berterima kasih atas kedatangan Nunsius ini dan mengungkapkan bahwa kesempatan ini adalah saat penuh rahmat juga bagi Keuskupan Malang.

Antonius E. Sugiyanto

HIDUP NO.51 2019, 22 Desember 2019

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini