RIBUAN PELAJAR MERIAHKAN KONSER KEBINEKAAN SULUH NUSANTARA

370
Foto bersama Konser Kebinekaan Suluh Nusantara di Cirebon. (FOTO DOK SR. ALBERTINE O.P)

“Indahnya sebuah kebersamaan, kedamaian dan keutuhan umat manusia dalam memahami arti kebinekaan”

HIDUPKATOLIK.Com – CIREBON. Salah satu misi  pendidikan di Yayasan Santo Dominikus Cirebon, adalah untuk mewartakan kepada masyarakat, akan indahnya sebuah kebersamaan, kedamaian dan keutuhan umat manusia, serta menggabungkan nilai akademis dalam memahami kebinekaan.

Sehingga memberikan energi positif bagi semua elemen bangsa, tanpa ada pemisah karena perbedaan. Maka digelarlah “Konser Kebinekaan Suluh Nusantara “yang memadukan potensi Yayasan Santo Dominikus dengan para Seniman Nusantara.

Walikota Cirebon Drs Nasrudin Azis SH, membopong pelajar sekolah dasar karena bangga dan terharu atas suksesnya acara Konser Kebinekaan Suluh Nusantara di Cirebon.
(FOTO DOK SR. ALBERTINE O.P)

Digelar pada Sabtu malam, 14 Desember 2019 di Pelabuhan Muara Jati, Cirebon. Disutradarai Dedi Kampleng dan Naskah karya Sr. Albertine, O.P. Konser ini merupakan kerja kolektif kolaborasi bersama 1.865 pelajar Santa Maria Cirebon dan Seniman Nusantara.

“Dengan tujuan mewartakan indahnya kebersamaan, kedamaian, dan keutuhan umat manusia, dengan menampilkan penampilan kolosal dan melibatkan kesenian tradisional maupun modern yang tengah berkembang di masyarakat,” kata Sr. Albertine Suparmi O.P, sebagai Kepala Sekolah Santa Maria Cirebon.

Baca juga: “Dibalik Kekurangan Selalu Ada Kelebihan”

Konser Kebinekaan yang menampilkan konfigurasi musical yang memadukan seluruh olah gerak dan bahasa serta bunyi benda, juga simbol sosial lainnya. “Salah satu yang krusial dalam proses penciptaan pagelaran ini adalah, menanamkan nilai-nilai kebinekaan kepada 1.865 pelajar Santa Maria dan seluruh kru yang terlibat dalam proses penggarapan konseri ini” ucap Dedi Kampleng. Serta menggabungkan nilai-nilai akademis dalam memahami kebinekaan yang semestinya dihikmati dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara, tambahnya.

Dari kiri : Tri Wahyningsih, Sr. Albertine, O.P, Alumni, Sr. Paskalia, O.P, Sr. Martine O.P, menjadi penggerak pada Konser Kebinekaan Suluh Nusantara di Cirebon.
(FOTO DOK SR. ALBERTINE O.P)

Pelabuhan Muara Jati Cirebon, yang berdiri pada 1931, menjadi simbolisasi, karena merupakan pendaratan pertama dari berbagai peradaban, kebudayaan, yang merekah di masyarakat Cirebon. Sejak tahun pertama pelabuhan ini berdiri, ornamen keagamaan, kesukuan  menjadi simbol masyarakat yang tampil dengan keterbukaan, atas dasar ini konser digelar di Pelabuhan Muara Jati.

Konser ini tidak hanya bertujuan untuk pencitraan, namun untuk menginspirasi kehidupan berbangsa dan kemanusiaan, dalam mengukuhkan warisan nilai-nilai leluhur, juga sebagai sumber motivasi nilai-nilai kebangsaan, dan masyarakat  Indonesia betul-betul menjadi tauladan kebudayaan yang humanity, independent, dan siap menjadi inspirasi kedamaian dan keharmonisan dunia.

(Sr. Albertine O.P-Lourentius EP)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini