[slu.edu]
HIDUPKATOLIK.com – Suster Catherine Mutindi, biarawati kelahiran Kenya yang berkarya di Republik Demokratik Kongo meraih Opus Prize XVI dan berhak mendapatkan dana sekitar satu juta dolar Amerika Serikat atau setara 14 milliar rupiah. Hadiah itu ia terima pada Kamis (21/11), di Center for Global Citizenship Universitas St Louis, Missouri, Amerika Serikat.
Opus Prize dikelola Yayasan Opus Prize dan Universitas St Louis (USL). USL merupakan lembaga pendidikan yang dikelola Serikat Yesus Amerika Serikat. USL melibatkan mahasiswa untuk mengindentifikasi para calon penerima dan menyasar individu atau lembaga yang berkarya untuk mengubah kehidupan komunitas masyarakat dari seluruh dunia. Tahun ini, selain Suster Catherine, ada dua kandidat lain, yakni Michael Fernandez-Frey dari San Juan, serta Puerto Riko dan Frater Charles Nuwagaba dari Nairobi, Kenya.
Suster dari Kongregasi Bunda Cinta Kasih dari Gembala yang Baik ini dinilai layak menerima Opus Prize, lantaran telah berkarya mengatasi perbudakan zaman modern, terutama yang dialami anak-anak yang bekerja di tambang kobalt di Kolwezi, Kongo. Suster Catherine memulai karya itu sejak Maret 2012 dengan mendirikan lembaga “Bon Pasteur”.
Melalui lembaga ini, Suster Catherine telah mengubah dan memulihkan kehidupan lebih dari 3000 anak-anak dan orang dewasa menjadi lebih bermartabat. Seperti dilansir cruxnow.com, (23/11), Bon Pasteur telah mengembangkan program perlindungan anak, yang mencakup pendidikan holistik, dukungan psikososial, sistem rujukan bagi orang-orang yang dilecehkan, serta pendidikan hak asasi manusia.
“Saya sama sekali tidak pernah bermimpi mendapat hadiah ini. Ini kejutan luar biasa. Saya hanya menjalani kehidupan yang saya pilih dengan penuh kerendahan hati,” ucap Suster Catherine.
Y. Prayogo
HIDUP NO.49 2019, 8 Desember 2019
