Agatha Lydia Natania : Penasihat Orang Muda Internasional

271
Agatha Lydia Natania.
[Roselina]

HIDUPKATOLIK.com – Beberapa bulan lalu, Agatha Lydia Natania menerima surat dari Vatikan bahwa ia dinominasikan sebagai salah satu anggota sebuah badan untuk kaum muda. Saat itu, Agatha pun merasa kaget saat mendapat surat pemberitahuan itu. Bertepatan dengan Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam, 24/11, Agatha akhirnya diumumkan menjadi salah satu anggota Badan Penasihat Orang Muda Internasional.

Badan ini merupakan bagian dari Dikasteri Kerasulan Awam, Keluarga dan Kehidupan Vatikan yang dibentuk sebagai rekomendasi dari Sinode Para Uskup tentang Kaum Muda tahun 2018 silam. Agatha menjadi anggota badan ini bersama 19 orang muda lain dari berbagai belahan dunia.

Dalam email yang berisi pengumuman itu, Agatha dinominasikan sebagai anggota badan ini karena perjuangannya menyuarakan suara orang muda. Selama Sinode Kaum Muda 2018, di mana Agatha juga terlibat. Saat itu ia bercerita pengalamannya di Indonesia. Ia bercerita, kaum muda Katolik selalu berusaha untuk maju, namun dalam usaha ini, ia terkadang terhalang oleh hierarki dan orangtua. “Waktu itu, saya tidak malu untuk berkata jujur bahwa ‘kita tidak takut untuk maju, tapi kadang terhalang oleh hierarki dan orang tua,’” ujar perempuan yang fasih berbahasa Inggris, Italia, dan Spanyol itu.

Bisa jadi, sikap terbuka ini merupakan hasil pengembangan diri yang dilaluinya ketika ia menempuh program pertukaran pelajar di Italia. Ia juga pernah tinggal di Kolombia selama dua bulan.

Beberapa waktu lalu, Agatha juga ikut menerjemahkan Seruan Apostolik Christus Vivit dari Bahasa Italia ke dalam Bahasa Indonesia. Christus Viviti berisi seruan Paus Fransiskus yang diperuntukkan bagi kaum muda. Agatha menilai, seruan ini berisi pesan yang sangat pribadi dari Paus untuk kaum muda di seluruh dunia. “Seruan ini seperti pesan cinta Bapa Paus. Kalimatnya tidak membosankan,” ujarnya.

Agatha juga mengutip salah satu pesan dalam dokumen ini yang menyerukan kepada kaum muda agar tidak takut untuk membuka diri terhadap peluang baru. “Jangan takut untuk berkolaborasi dan bekerjasama dengan orang lain atau institusi lain karena dengan kebersamaan kita bisa mencapai tujuan yang lebih besar,” ujar alumna Universitas Katolik Parahyangan Bandung, Jawa Barat ini.

Roselina

HIDUP NO.49 2019, 8 Desember 2019

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini