Kardinal Darmaatmadja dan NKRI

226

HIDUPKATOLIK.com – Julius Kardinal Darmaatmadja, SJ, pada tanggal 26 November 2019 akan merayakan HUT ke-25 pelantikannya sebagai kardinal. Vatikan mengumumkan pengangkatannya menjadi kardinal pada tanggal 30 Oktober 1994. Ia adalah kardinal kedua dari Indonesia setelah Justinus Kardinal Darmajuwono (Alm.). Belum lama, Vatikan mengangkat kardinal ketiga dari Indonesia, Ignatius Kardinal Suharyo. Ketiganya punya ‘garis tangan’ yang sama, yaitu sama-sama pernah memimpin Keuskupan Agung Semarang (KAS). Kardinal Darmaatmadja dan Kardinal Suharyo malahan sama-sama ‘diimpor’ dari Semarang menjadi Uskup Agung Jakarta.

Sejak purnabakti sebagai Uskup Agung Jakarta, Kardinal Darmaatmadja kembali ke rumah (baca: ke Serikat Jesus) dan ‘mendapat penugasan baru’ menjadi pendoa – bersama para Jesuit lain – dan tinggal di Wisma Emmaus, Girisonta, Ungaran, Jawa Tengah. Kendati sudah pensiun sebagai Uskup Agung Jakarta, Kardinal Darmaatmadja tetap masih berkarya untuk Gereja dan Bangsa Indonesia melalui pemikiran yang ia sampaikan, entah dalam khotbah acara besar Gereja, seminar, maupun melalui buku-buku yang diterbitkan oleh Penerbit Kanisius dan Obor dalam beberapa tahun terakhir ini. Kardinal yang pernah menjabat sebagai Ketua Presidium KWI tiga periode ini, seakan tidak ingin berhenti membaktikan dirinya untuk mengawal Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Dengan penuh syukur, di penghujung tahun 2018 ini, saya persembahkan kepada para pembaca sebuah buku inspirasi berjudul: Umat Katolik Dipanggil Membangun NKRI. Buku ini saya persiapkan lebih dari setengah tahun. Selama itu saya berusaha menuangkan kembali pemikiran, permenungan, dan pengalaman pribadi saya untuk mempertemukan Pancasila dengan Iman Katolik. Dalam pandangan saya, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dan Iman Katolik bukan hanya bersifat komplementer atau saling melengkapi, tapi juga sinergis satu sama lain. Maka, tidak berlebihan kiranya, jika saya mengajak seluruh umat Katolik berjuang Dalam Terang Iman Katolik Mengamalkan Pancasila untuk Menggapai Damai Sejahtera Dunia Akhirat.” Demikian Kardinal Darmaatmadja goreskan pada kata pengantar bukunya Umat Katolik Dipanggil Membangun NKRI (2018).

Ajakan Kardinal Darmaatmadja ini amat relevan dengan situasi bangsa dan negara kita belakangan ini. Menjelang 75 tahun usianya pada 2020, Indonesia yang rukun, adil, dan damai tampaknya masih jauh dari kenyataan. Nilai-nilai yang terkandung dalam UUD 1945, Pancasila, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika mengalami terpaan dan tantangan yang tidak ringan untuk diimplementasikan dalam kehidupan kita. Akhir-akhir ini, benih-benih intoleransi, radikalisme, bahkan perongrongan terhadap ideologi Pancasila malah makin menguat. Dua pilpres (2014 dan 2019) seakan menjadi medan pertempuran antar anak-anak bangsa yang terbelah dalam dua kubu yang berseberangan. Kita bersyukur, dua peristiwa besar itu dapat dilalui dengan optimisme yang tinggi akan masa depan Indonesia yang lebih baik.

Kepada Bapa Kardinal Darmaatmadja, kita sampaikan selamat merayakan Pesta Perak Kardinal. Pemikiran dan nasehat Bapak Kardinal masih dibutuhkan bangsa dan negara ini.

HIDUP NO.46 2019, 17 November 2019

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini