HIDUPKATOLIK.com – Konflik adalah sebuah keniscayaan di dalam kehidupan manusia. Maka dari itu perlu dikelola secara bijak. Kalimat ini tertera dalam abstrak disertasi Romo Rofinus Neto Wuli (51 tahun). Kerap disapa Romo Ronny, Pastor Bantuan Militer dan Polri Ordinariatus Castrensis Indonesia (OCI) ini akhirnya meraih gelar Doktor di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dengan predikat cum laude hari Selasa, 1/10.
Dalam disertasi berjudul “Manajemen Konflik Berbasis Servant Leadership pada Ordinariatus Castrensis Indonesia,” Romo Ronny merasa ada sebuah keterpanggilan menyikapi situasi yang terjadi di Indonesia belakangan ini. “Fenomena yang terjadi misalnya, adanya kekerasan, ujaran kebencian, hoax, pertentangan yang kurang menerima adanya kemajemukan, realitas kebinnekaan, mendorong saya meneliti tentang konflik,” ujarnya usai keluar dari ruang Cy-Leam, Gedung Bung Hatta, Pascasarjana, Universitas Negeri Jakarta (UNJ) di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur.
Bagi Romo Ronny, ketika ada konflik, setiap orang terpanggil menyelesaikannya agar kembali tercipta tatanan kehidupan bersama yang penuh damai dan rekonsiliasi yang berkelanjutan. Kelahiran Bajawa Flores 1967 ini melihat, peran pemimpin penting sekali dalam menyelesaikan konflik. “Pemimpin itu bisa menyelesaikan konflik, bisa juga menciptakan konflik. Arus utama kepemimpinan yang saya teliti di OCI adalah kepemimpan yang melayani,” jelasnya.
Menggunakan perspektif Servant Leadership dalam penelitiannya, Romo Ronny merefleksikan Matius 20: 26-28, jikalau ingin jadi yang keterkemuka, hendaklah menjadi pelayan untuk semua orang. Sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani. “Mengikuti Sang Guru Agung kita, Tuhan Yesus,” timpalnya.
Karina Chrisyantia
HIDUP NO.41 2019, 13 Oktober 2019