Seniman Gregorius Djaduk Ferianto Tutup Usia

429
Gregorius Djaduk Ferianto Dok.HIDUP

HIDUPKATOLIK.com – Seniman Raden Mas Gregorius Djaduk Ferianto telah menghembuskan nafas terakhirnya, Rabu, 13/11, dini hari tepatnya pukul 02:30. Malam sebelumnya, penggagas festival musik Ngayogjazz ini masih mengikuti rapat persiapan helatan musik akbar tahunan ini.

Jenazah pria yang akrab disapa Djaduk ini disemayamkan di Padepokan Seni Bagong Kussudiarjo. Misa requiem akan diselenggarakan pada pukul 14:00 WIB dilanjutkan dengan pemakaman pukul 15:00 WIB di makam keluarga di Sembungan, Kasihan, Bantul.

Djaduk adalah umat Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Pugeran, Yogyakarta, tepatnya Wilayah Gunung Sempu. Ia wafat di usia 55 tahun, meninggalkan istri dan lima anak; empat putri satu putra.

Djaduk adalah anak dari seniman ternama, mendiang Bagong Kussudiardja. Sejak umur delapan tahun, Djaduk telah aktif menari di pusat latihan tari milik ayahnya. Bungsu enam bersaudara ini lahir dan tumbuh di lingkungan yang sangat mendukung kariernya terlebih di bidang seni musik dan teater.

Djaduk memainkan peran dalam film Soegija sebagai music director. Dalam soundtrack film ini, Djaduk menampilkan sisi seniman yang religius. Biasanya Djaduk hadir dengan musik yang easy listening, jenaka, sarat plesetan, dan kritik. Namun dalam Soegija, ia bersama Kelompok Kesenian Kua Etnika – didirikan bersama kakaknya, Butet Kertaredjasa – tampak bermenung, penuh dengan refleksi, dalam, dan tenang.

Djaduk pernah berujar, “Wah, ini film tentang Romo, sebelum menggarap musiknya saya harus berdoa dulu.” Sebagai Seniman Jogja, Djaduk mampu menggerakkan seniman-seniman Jogja lainnya untuk terlibat dalam pembuatan soundtrack Soegija.

 

Hermina Wulohering

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini