Ferry Yusuf : Kematangan Mental

377
Ferry Yusuf.
[NN/Dok.Pribadi]

HIDUPKATOLIK.com – Bagi mantan Ketua Umum Profesional dan Usahawan Katolik (Pukat) Nasional, Ferry Yusuf tidak ada kata “pensiun” untuk melayani sesama. “Ayo, kita-kita para pensiunan yang kaya dengan ilmu dan pengalaman, berkarya untuk sesama kita, terutama mendampingi orang-orang muda kita,” ujarnya kepada HIDUP pekan lalu. “Saya melihat banyak orang muda kita, calon-calon profesional dan usahawan yang perlu pendampingan. Mereka punya potensi dan kemauan. Banyak orang hebat yang sebetulnya juga bisa berbagi ilmu dan pengalaman dengan mereka,” tambah pria yang baru-baru ini meluncurkan sebuah buku berjudul Cerita Sang Mentor.

Ferry mengakui, pengalaman selama berkiprah di Pukat Nasional telah menjadikannya semakin matang. “Bukan untuk membusungkan dada, saya merasa semakin matang melalui banyak pengalaman di Pukat. Saya pernah mendampingi 160 UKM di Surabaya, Jawa Timur. Ada yang berhasil, ada juga yang gagal. Kuncinya terletak pada kematangan mental. Ada UKM yang tadinya hanya mampu menjual beberapa piring nasi goreng, namun setelah mendapat pendampingan, mampu menjual dalam jumlah besar, bahkan menjadi usahawan sukses,” ujar lulusan IKIP Bandung tahun 1981 ini.

Setelah setahun lebih ‘pensiun’ dari Pukat, Ferry ingin menularkan semangat berbagi ilmu dan pengalaman bisnis kepada siapa saja yang merasa butuh pendampingan bisnis. “Jangan salah, dalam dunia bisnis pun, Ajaran Sosial Gereja juga harus kita pegang kuat. Kalau tidak, kita hanya mengejar keuntungan. Padahal Gereja memanggil kita untuk semakin bermanfaat bagi semakin banyak orang alias untuk kepentingan umum,” imbuhnya.

Hasiholan Siagian

HIDUP NO.40 2019, 6 Oktober 2019

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini