Menjadi Gereja Sejati

187
Misa Pembukaan Sinode oleh Mgr Mandagi (HIDUP/Karina Chrisyantia)

HIDUPKATOLIK.com – Kehadiran Tuhan nampak atau jelas melalui alam semesta. Tetapi khususnya, kehadiran Tuhan dapat dilihat melalui manusia. “Manusia adalah tanda kehadiran Tuhan. Jadi siapa saja yang tidak menghormati manusia, tidak menghormati Tuhan!” seru Mgr Petrus Canisius Mandagi saat misa pembukaan Sinode ke III (9/9).

Mengutip bacaan injil, Mgr Mandagi menambahkan, Allah hadir melalui orang-orang yang berkumpul dalam namaNya. “Dan sinode ini bukan hanya pertemuan manusia tapi pertemuan manusia yang berkumpul demi nama Tuhan”.

Dalam homilinya, Mgr Mandagi menghimbau para peserta Sinode yang hadir di Wisma Gonzalo, Ambon, untuk berdiskusi dengan tertib dan menghargai satu dengan yang lain. “Jangan merasa kelompoknya lebih baik!” tegasnya. Bagi Mgr Mandagi, sinode adalah cara yang ampuh untuk membuat gereja menjadi yang sejati. Dimana Gereja yang sejati adalah yang diwarnai oleh persaudaraan.

Selain itu, Mgr Mandagi menghimbau agara sinode ke III ini tidak diwarnai dengan diskusi saja tetapi juga dengan doa dan sukacita. “Semoga melalui sinode ini semakin menjadi gereja sejati, diwarnai dengan persaudaraan dan kesaksian iman serta pengorbanan dan suka menolong,” tutupnya.

Mgr Mandagi (jubah ungu) dengan para undangan

Setelah 15 tahun berlalu, Keuskupan Amboina mengadakan Sinode ke III dengan mengusung tema “Gereja Katolik Keuskupan Amboina Membaharui dan Memurnikan Diri dan Pelayanannya Di Maluku dan Maluku Utara Demi Perwujudan Dirinya Sebagai Gereja yang Mandiri”.

Pelaksanaan Sinode yang berlangsung dari tanggal 9 September – 15 September 2019 ini dihadiri oleh Peserta dari semua wilayah keuskupan yang terdiri dari perwakilan Maluku Utara, Seram Ulu, Kota Ambon, Pualu Kei Kecil, Pulau Kei Besar, KKT-MBD dan Kepulauan Aru.

Ketua Umum Panitia Sinode III Pastor Bernard Rahawarin menjelaskan bahwa dalam pertemuan bersama ini akan 10 materi utama yang akan dibahas dalam sinode dan sudah dirancang sejak tahun lalu.

“Karena sinode merupakan sebuah masa khusus dimana kesatuan Tubuh Mistik Kristus yakni Gereja dialami dan dirayakan serta instimewa dan berussaha menemukan kehendak Allah demi kebaikan seluruh umat Keuskupan Amboina. Maka, perayaan sinode ini adalah perayaan umat Allah,” pungkas Pastor Bernard.

Karina Chrisyantia

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini