Harmonisasi Pancasila dan Deklarasi Abu Dhabi

123
Penyerahan cenderamata kepada Mgr Ayuso (kedua dari kanan) oleh Komjen Polisi Agung Budi Maryoto (kedua dari kiri) yang didampingi Dubes RI untuk Takhta Suci, A Agus Sriyono (kiri) dan Pastor Markus Solo SVD (kanan).
[Dok. KBRI untuk Takhta Suci Vatikan]

HIDUPKATOLIK.com – Pendidikan nilai moral Pancasila mengalami pasang surut penerapan dalam jiwa masyarakat Indonesia dewasa ini. Hal ini terlihat dalam luapan informasi mengenai tindak intoleransi yang kerap mewarnai layar kaca dan media sosial. Diketahui, kekhawatiran masyarakat kian memuncak, namun Indonesia tetap percaya Pancasila akan menjadi penawar racun intoleransi.

Bersama dengan harapan itu, Kepala Badan Intelijen dan Keamanan (Baintelkam) Polri, Komjen Polisi Agung Budi Maryoto, memimpin delegasi para tokoh agama Indonesia bertemu dengan Presiden Dewan Kepausan untuk Dialog Antaragama, Mgr Miguel Ángel Ayuso Guixot, di Vatikan. Delegasi terdiri dari para pemuka agama yang berasal dari Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Keuskupan Agung Jakarta, dan tokoh masyarakat. Pertemuan dilaksanakan pada Jumat, 19/7.

Dalam kesempatan pertemuan itu, Mgr Ayuso menyampaikan arti penting Dokumen tentang Persaudaraan Manusia bagi Perdamaian Dunia dan Hidup Bersama (Deklarasi Abu Dhabi) yang ditandatangani Paus Fransiskus dan Imam Besar Al Azhar, Ahmad Al-Tayyeb, pada 4 Februari 2019 yang diharapkan dapat menjadi salah satu acuan dalam menyebarluaskan nilai-nilai toleransi antarumat beragama. Tak lupa, Mgr Ayuso mengapresiasi keharmonisan umat beragama di Indonesia yang berlandaskan Pancasila.

“Pancasila memang menjadi perekat bagi keberagaman suku dan agama di Indonesia dan pemerintah bersama masyarakat masih terus berupaya untuk menjaga nilai-nilai toleransi yang sesuai dengan Pancasila,” imbuh Agung Budi Maryoto mengamini apresiasi Mgr Ayuso.

Felicia Permata Hanggu

HIDUP NO.31 2019, 4 Agustus 2019

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini