Bertempat di Aula Seminari Tinggi St. Petrus Ritapiret, Maumere, hari ini, 9/6, Uskup Emeritus, Mgr. Gerulfus Kerubim Pareira, SVD menahbiskan 15 diakon. Dalam Misa Tahbisan yang bertepatan dengan Hari Minggu Pentakosta ini, Mgr. Kerubim didampingi oleh sekitar 50 imam konselebran. Salah satunya adalah Praeses Seminari Tinggi Interdiosesan St. Petrus Ritapiret, Pastor Philip Ola Daen.
Dalam sambutannya, Pastor Philip berpesan kepada para diakon untuk menjadi pelayan Allah. “Dengan tahbisan ini, Anda menyatakan kesudian untuk melayani dalam Roh yang datang dalam Kristus Imam Agung, untuk melayani bukan untuk dilayani. Dengan menjadi diakon berarti menjadi pelayan Allah,” katanya.
Pastor Philip juga mengatakan pelayan Allah adalah pelayan yang mau pergi, tinggal, hidup, dan bekerja di tempat di mana tak ada seorang pun yang mau. Figur pelayan seperti ini, kata Pastor Philip, adalah figur yang diarahkan oleh Allah Roh Kudus. “Bukan di tempat Anda mau, tetapi di mana Roh Allah berkehendak. Jadilah pelayan yang sacrificed oriented: memberi, memberi, memberi sampai tersakiti; bukan money oriented yang mengumpulkan, mengumpulkan, mengumpulkan, sampai puas.”
Selain sambutan dari praeses, uskup penahbis, Mgr. Kerubim turut memberi sambutan. Ia berpesan kepada para diakon untuk selalu membaca, merenungkan, dan mewartakan Kitab Suci setiap hari. Bapa Uskup juga meminta para calon imam ini untuk taat berdoa brevir. “Banyak imam lalai, tapi ini yang paling penting. Hidup sebagai seorang imam dan diakon adalah hidup doa. Tanpa doa, banyak tugas diakon dan imamat yang terlewati.
Berdasarkan pengalamannya sebagai Provinsial Serikat Sabda Allah (Societas Verbi Divini / SVD) Ruteng dan sebagai Uskup Weetabula, Mgr Kerubim menyatakan banyak imam yang lupa memanfaatkan sebagian harinya untuk berdoa. “Banyak imam yang melupakan doa tetapi banyak melakukan hal lain. Semoga 15 diakon yang saya tahbiskan hari ini selalu mengutamakan kehidupan doa. Tuhan dulu, baru rencana yang lain.”
Dalam Misa Tahbisan ini, Mgr. Kerubim didampingi oleh sekitar 50 imam konselebran. Misa berjalan hikmat dan meriah.
Hermina Wulohering