Ekaristi adalah Kartu Identitas Kita

413
Paus Fransiskus saat merayakan Misa di Rakovsky (Kredit: Vatican Media)

Penerimaan Komuni Suci anak-anak di Rakovsky, Bulgaria menjadi lebih bermakna karena Paus hadir di sana mempersembahkan Misa. Sekitar 242 anak bersama umat lainnya mendengar homili Paus yang singkat, namun menancap langsung di setiap hati yang mendengar.

Rakovsky adalah kota yang paling dominan beragama Katolik di Bulgaria. Paus Fransiskus menyebut anak-anak kecil di sana sebagai “Tanah Mawar” karena mereka datang dari setiap sudut kota. Julukan ini juga sebagai pengingat fakta bahwa Bulgaria merupakan produsen minyak mawar nomor satu di dunia, esensi yang digunakan untuk membuat parfum sejak abad pertengahan.

Dalam homilinya, Paus Fransiskus mengutarakan kepada anak-anak bahwa Yesus hidup dan ada di sini.  “Itulah sebabnya kita dapat bertemu dengannya hari ini dalam Ekaristi. Kita tidak melihatnya dengan mata fisik, tetapi dengan mata iman,” ujar Paus.

Paus juga berkomentar tentang tanda bermakna dan indah dari jubah putih yang dikenakan anak-anak, “Kalian berpakaian untuk perayaan, merayakan Yesus, yang ingin selalu berada di pihak kita.”

Beralih ke bacaan Injil dan penggandaan roti dan ikan secara ajaib, Paus Fransiskus mengingatkan anak-anak bagaimana mukjizat dimulai. “Mujizat itu dimulai dengan satu anak yang menawarkan semua yang dimilikinya,” katanya. “Beberapa mukjizat hanya dapat terjadi jika kita memiliki hati seperti milikmu: hati yang mampu berbagi, bermimpi, merasa bersyukur, mempercayai dan menghormati orang lain”. Tuhan membutuhkan Anda, ungkap Paus, “karena ia ingin melakukan mukjizat membawa sukacita-Nya kepada banyak teman dan anggota keluargamu.”

Paus Fransiskus juga menggambarkan perayaan itu sebagai “hari persekutuan di antara kamu dan dengan seluruh Gereja”. Hal ini dikarenakan Ekaristi mengungkapkan persekutuan yang menjadikan kita semua sebagai saudara dan saudari. “Ekaristi adalah kartu identitas kita: Tuhan adalah Bapa kita, Yesus adalah saudara kita, Gereja adalah keluarga kita. Kita semua adalah saudara dan saudari, dan hukum kita adalah cinta,” pungkas Paus.

Paus Fransiskus dengan jelas berpikir bahwa gambaran “kartu identitas” ini adalah bagian terpenting dari pesannya karena dalam dialog spontan dengan anak-anak, ia meminta mereka mengulanginya sebanyak dua kali.

Disadur dari: Vatican News/
Penerjemah: Felicia Permata Hanggu

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini