Paus Undang Orang Tuli untuk Membantu Orang Lain Mendengarkan Suara Tuhan

298
Audiensi Paus Fransiskus dengan Federasi Asosiasi Italia untuk Tunarungu (Italian Federation of Associations for the Deaf/ Federazione Italiana Associazioni Sordi, FIAS) pada Kamis (25/4) waktu setempat. [Media Vatikan]

HIDUPKATOLIK.com Paus Fransiskus menerima anggota Federasi Asosiasi Italia untuk Tunarungu (FIAS) dalam suatu audiensi di Vatikan pada Kamis (25/4), menekankan perlunya inklusi (keikut-sertaan) dan budaya perjumpaan.

Federasi Asosiasi Italia untuk Tunarungu didirikan pada tahun 1920. Dalam pernyataan misinya, organisasi ini dibentuk untuk “melawan isolasi, marginalisasi, dan penghinaan terhadap orang yang memiliki gangguan bicara (bisu) dan pendengaran (tuli).”

Inklusi dan Kualitas hidup
Paus Fransiskus bertemu dengan anggota Federasi di Vatikan pada Kamis (25/4) dan memperluas misi itu, mengatakan bahwa Federasi sekarang didedikasikan untuk “menangani budaya limbah/ pemborosan, dan mendorong inklusi (keterlibatan) yang lebih besar di semua lingkungan.”

Pekerjaan ini diperlukan, katanya, untuk “memastikan kualitas hidup yang lebih baik bagi orang tuli dan mengatasi kecacatan ini dengan menilai semua dimensi, termasuk dalam hal spiritual.”

Kerapuhan dan Perjumpaan
Sementara kata-kata yang disampaikan oleh Paus Fransiskus secara bersamaan diterjemahkan ke dalam bahasa isyarat, Paus Fransiskus berkata: “Orang-orang tuli pasti mengalami kondisi kerapuhan.”

Seperti banyak penyandang cacat lainnya, mereka juga sering mengalami bentuk yang menimbulkan prasangka, bahkan dalam komunitas Kristen. “Ini tidak benar,” tegas Paus Fransiskus.

Orang tuli mengajarkan kita bahwa hanya dengan menerima keterbatasan dan kerapuhan kita, kita dapat membantu membangun “budaya perjumpaan”, sebagai lawan dari (sikap) ketidak-pedulian yang (telah) tersebar luas.

“Mendengarkan” Suara Tuhan
“Kehadiran Tuhan tidak dirasakan dengan telinga, tetapi dengan iman,” kata Paus Fransiskus. Suara Tuhan bergema di hati setiap orang, “dan semua orang bisa mendengarnya.”

Paus mengundang mereka (para penyandang tunarungu dan tuli-red.) yang hadir untuk “membantu mereka yang tidak ‘mendengar’ suara Tuhan, untuk lebih memperhatikannya.”

Akhirnya, Paus Fransiskus memanjatkan doanya untuk semua orang tuli di seluruh dunia, terutama mereka yang hidup dalam kondisi marginalisasi dan kemiskinan.

“Saya berdoa agar Anda dapat memberikan kontribusi khusus Anda kepada masyarakat. Dan agar Anda dapat memiliki pandangan kenabian, mampu menemani proses saling berbagi dan inklusi, untuk bekerja sama dalam revolusi kelembutan dan kedekatan,” kata Paus.

 

Sumber: Vatican News (25 April 2019, 13:47)
Penerjemah: Antonius Bilandoro

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini