Komkep KWI Ajak Orang Muda untuk Berdoa Pemilu Damai

940
Doa Pemilu Damai. [Dok.Komkep KWI]

HIDUPKATOLIK.com – 20 hari menjelang Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, dan DPRD serta Presiden dan Wakil Presiden tahun 2019, banyak ajakan seruan doa digulirkan. Bisa jadi karena situasi kampanye politik yang kian memanas, dilancarkan oleh para pendukung masing-masing calon.

Polarisasi antara pendukung “cebong”, “kampret”, maupun perebutan kaum golput sejak Pilpres 2014 tidak hanya di ramai di dunia maya. Survey terhadap elektabilitas Capres-Cawapres Pilpres 2019 yang dilakukan oleh beberapa lembaga pun menuai perdebatan.

Laporan Survey Nasional CSIS (terhadap dua pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden) periode 15-22 Maret 2019. [dok.CSIS]
Alih-alih menimbulkan ketakutan bagi pemilih, beberapa lembaga mencoba untuk meredam berbagai kekhawatiran tersebut dengan ajakan/ seruan doa bersama. Komisi Pemilihan Umum (KPU) misalnya, telah menggelar Deklarasi Pemilu Damai 2019 di Lapangan Monumen Nasional (Monas), Jakarta pada Minggu (23/9) lalu.

Dalam kesempatan itu, Imam Besar Masjid Istiqlal KH Nasarudin Umar berdoa sekaligus mengingatkan bahwa siapapun pemenang dalam Pemilu Serentak 2019 merupakan kehendak Allah SWT. “Maka dari itu, kepada seluruh kontestan diminta untuk bisa menerima apapun hasil yang diraih,” sebagaimana dilansir dari fajar.co.id.

Baca juga: https://www.hidupkatolik.com/2019/03/01/33137/ini-seruan-moral-komisi-kerasulan-awam-kwi-untuk-pemilu-2019/

Ada pula Forum Nasional Bhineka Tunggal Ika Soloraya yang menggelar Deklarasi Pemilu Damai Lintas Agama pada Jumat (1/3/2019). Ratusan masyarakat yang didominasi warga berusia lanjut menyemut di Joglo Taman Sriwedari. Meski diguyur hujan, mereka tetap antusias dan bersemangat untuk selalu mendoakan Kota Solo agar selalu aman dan damai (sebagaimana dilansir kumparan.com).

Di Jakarta, seruan doa damai juga turut digulirkan, antara lain oleh Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) melalui Sekretaris Eksekutif Komisi Kepemudaan (Komkep) Pastor Antonius Haryanto, Pr. Teks berjudul “Doa Pemilu Damai” itu diterbitkan pada Jumat (22/3/2019).

Meski secara spesifik doa ini ditujukan untuk orang muda, tetapi juga dapat digunakan untuk keperluan doa umat pada umumnya. Pastor Hary mengutarakan bahwa pesta demokrasi yang dirayakan dengan sukacita, tentunya dibawa dalam pernyataan doa kepada Tuhan, sambil berharap yang terbaik untuk bangsa ini.

“Orang muda diajak untuk berdoa sekaligus diingatkan pentingnya (berpartisipasi dalam) Pemilu. Akhirnya, yang sudah punya hak suara, (supaya) menggunakan hak-nya untuk memilih,” tulis Pastor Hary kepada Hidupkatolik.com melalui wawancara via whatsapp (28/3).

Melalui teks doa itu pula, ia mengajak untuk berdoa di grup-grup orang muda, di berbagai acara orang muda. Agar selanjutnya mereka, dengan sukacita membagikan satu sama lain menjadi doa pribadi dan doa bersama.

“Mencintai memulai dengan mendoakan,” pesan mantan Ketua KomKep Keuskupan Bandung itu. Mengenai pelaksanaan doa di gereja, Pastor Hary menambahkan bahwa pembacaan doa tersebut bersifat bebas, tergantung kebijakan dari masing-masing Paroki.

 

Antonius Bilandoro

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini