Kebutaan Manusia

154

HIDUPKATOLIK.comYer. 7:23-28; Mzm. 95:1-2,6-7.8-9; Luk. 11:14-23

YEREMIA secara sederhana mengingatkan bangsa Israel akan penyelewengan mereka, namun mereka tidak sudi mendengarkannya, tegar tengkuk, dan menolak pengajaran. Kebahagiaan dan keselamatan jauh dari mereka.

Semua indera yang sehat seharusnya mempermudah mereka mengenali kebaikan Tuhan, namun nyatanya tidak dipakai dengan seharusnya. Mukjizat Yesus mengusir setan dari orang bisu menandakan kebisuan manusia dalam mewartakan kebenaran Allah sudah disembuhkan.

Bibir dan lidah terbuka untuk memproklamasikan kebaikan, cinta kasih, dan keselamatan Allah. Namun, musuh-musuh Yesus – yang secara lahiriah mampu melihat dan lancar berbicara – ternyata dibutakan oleh kebencian.

Mata batin mereka tertutup. Daripada melihat dan memuji karya keselamatan Allah dalam Yesus, mereka malah nenyebar hoax: Yesus adalah anak buah Beelzebul! Mengapa orang-orang Yahudi dan ahli-ahli Kitab Suci justru terhalang mengenali dan mengakui karya Allah?

Jawabannya terletak pada kebebalan hati, tegar tengkuk, menganggap diri paling benar, sehingga ketika Allah bekerja melalui cara yang berbeda daripada yang mereka pahami. Hal itu dihakimi sebagai salah dan sesat.

Semoga dalam masa tobat ini hati kita lebih terbuka untuk mengenali karya-karya keselamatan Allah dalam aneka pengalaman hidup kita dan ikut mewartakan kebenaran Allah.

 

Pastor Paulus Toni Tantiono, OFM Cap
Dosen Kitab Suci STT Pastor Bonus, Pontianak

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini