HIDUPKATOLIK.com – Ul. 4:1,5-9; Mzm. 147:12-13,15-16,19-20; Mat. 5:17-19.
KITAB Ulangan bukanlah sekadar mengulang perintah Allah yang sudah disampaikan dalam Kitab Keluaran. Perintah Allah dalam Ulangan juga berdimensi “kekinian”.
Karena itu, Musa mengatakan, “… bangsa besar manakah yang mempunyai ketetapan dan peraturan demikian adil seperti seluruh hukum, yang kubentangkan kepadamu pada hari ini?” (Ul 4:8)
Tidak heran, Yesus menekankan semangat kekinian dan kebaruan Taurat yang selalu up to date dalam khotbah di bukit. “Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya” (Mat 5:17).
Ia memenuhi semua harapan mesianis dalam hidup-Nya. Yesus menyempurnakan semua nubuatan para nabi. Persoalannya: wujud Kerajaan Allah ala Yesus (kerajaan kasih, adil, benar, dan damai bersaudara tanpa diskriminasi) tidak selalu sama dengan wujud kerajaan Allah yang dibayangkan manusia. Karena itulah, timbul kekecewaan dan penolakan dari sebagian bangsa-Nya sendiri.
Semoga dalam masa Prapaskah ini, kita semakin terbuka untuk mampu mengerti wujud Kerajaan Allah dari Yesus. Dengan memahami, kita pun bisa menjalankannya dengan tepat dan gembira.
Pastor Paulus Toni Tantiono, OFM Cap
Dosen Kitab Suci STT Pastor Bonus, Pontianak