HIDUPKATOLIK.com – Banjir bandang yang terjadi di Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua pada Minggu (17/3/2019) dini hari telah memporak-porandakan 561 rumah, 3 tempat ibadah, 8 sekolah, 104 ruko, dan 3 jembatan (data BMKG dan Laporan BNPB per 18/3/2019 pukul 13.00 WIB).
Selain itu, menurut data Posko Induk Penanganan Bencana, hingga pukul 18.00 WIT, tercatat jumlah korban meninggal 82 orang, 43 warga hilang, 75 warga luka ringan, dan 84 orang luka berat.
Penyebab banjir tersebut diduga adanya longsoran yang membentuk tanggul alami sebelum jebol karena hujan lebat beberapa jam sejak Sabtu malam. Tim Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVBMG) badan Geologi, sebagaimana dilansir dari Kompas (Selasa, 19/3), mengirim tim ke lokasi banjir di Distrik Sentani untuk meneliti penyebab bencana dan mengidentifikasi ancaman bajjir susulan dari Pegunungan Cycloop.
Ratusan warga mengungsi di Posko Induk Penanggulangan Bencana Gunung Merah, Kantor Bupati Jayapura dan pos Puspenka Hawai. Hingga Senin pukul 18.00 WIT, jumlah pengungsi mencapai 5.931 orang.
Botaknya Pegunungan Cycloop di Jayapura, Papua, diduga menjadi penyebab banjir bandang di Sentani. Para penambang, pembalak liar, dan warga yang bermukim di gunung pun dijadikan penyebab kerusakan.
Dilansir dari detik.com, Bupati Jayapura Mathius Awaitaouw mengaku sudah berulang kali mengingatkan warga agar tak mendirikan bangunan di Pegunungan Cycloop karena masuk wilayah cagar alam. Namun peringatan Bupati itu tak pernah diindahkan.
Aksi Tanggap Bencana
Aksi penyaluran bantuan melalui Posko Bantuan Korban Banjir segera dihimpun oleh umat Paroki Sang Penebus Sentani, Orang Muda Katolik (OMK) bekerjasama dengan seksi sosial dari masing-masing paroki.
Sebagaimana disampaikan oleh Sekretaris Komsos Keuskupan Jayapura, Richie Steven A, mereka bekerjasama dengan beberapa paroki yang berada di dekenat yang berada di bawah Keuskupan Jayapura dengan mengumpulkan bantuan berupa BAMA (bahan makanan), pakaian layak pakai, obat-obatan, selimut, dan lainnya.
“Semua bantuan dari masing-masing paroki dikumpulkan di Paroki Sang Penebus Sentani karena berada tepat di daerah musibah,” tulisnya kepada Hidupkatolik.com, Senin siang, 18/3. Selanjutnya bantuan tersebut akan didistribusikan oleh rekan-rekan OMK bekerja sama dengan pihak terkait.
Richie menambahkan, wilayah yang terkena dampak paling parah berada di wilayah Distrik Waibu (Doyo), Distrik Inekombe (Auri). Perumahan yang terkena dampak banjir adalah perumahan BTN Gajahmada dan BTN Bintang Timur. “Bantuan yang saat ini sangat dibutuhkan berupa bahan makanan, air bersih, pakaian, selimut, dan obat-obatan,” tulis Richie.
Dalam hal ini tim komsos keuskupan juga ikut berusaha mengkoordinir pemberitaan yang benar dan penyampaian kebutuhan yang sesuai kebutuhan korban, berkoordinasi dengan umat Paroki Sang Penebus Sentani yang berada di lokasi bencana.
Richie menambahkan, Vikaris Jenderal Keuskupan Jayapura Pastor Barnabas Daryana juga telah menyampaikan seruan dari Komisi Sosekmas (Sosial Ekonomi dan Kemasyarakatan) Keuskupan Jayapura Pastor Roni Gema Guntur, SVD untuk memberikan bantuan yang dipusatkan pada Gereja Sang Penebus Sentani sebagai berikut:
Disepakati bahwa Posko Paroki Sang Penebus Sentani akan menjadi posko pusat bantuan Keuskupan Jayapura. Penyaluran bantuan akan dikoordinir oleh OMK Paroki Sang Penebus Sentani.
Bagi bapak/ibu yang ingin memberikan sumbangan berupa uang dapat disumbangkan melalui Rekening Paroki Sang Penebus Sentani:
Rekening BRI
Nama : Gereja Katolik Paroki Sang Penebus Sentani
No rekening : 108.2010.00.698565 (tanpa menggunakan tanda titik)
Sekecil apapun bantuan bapak/ibu berikan akan sangat berguna bagi mereka yang membutuhkan. Tuhan Memberkati