HIDUPKATOLIK.com – Hari biasa Pekan I Prapaskah. Yes. 55:10-11; Mzm. 34:4-5,6-7,16-17,18-19; Mat. 6:7-15
DENGAN gambaran yang sangat indah, Nabi Yesaya berbicara tentang efektivitas Firman Tuhan. Firman yang sudah disampaikan Allah tidak pernah gagal mencapai tujuannya. Tetapi tidak hanya itu. Melalui gambaran hujan dan salju, ditunjukkan juga bahwa Firman Tuhan itu membawa kehidupan.
Firman itu seolah “mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan” (ay. 10). Kepada Yesus, Petrus pernah menyatakan “Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal” (Yoh 6,68).
Tetapi apa yang dimaksud dengan Firman Tuhan ini? Kalau kita hanya bertumpu pada Perjanjian Pertama, maka jelas bahwa Firman Tuhan itu adalah kata dan kalimat yang terdapat di dalamnya.
Tetapi menurut keyakinan kristiani, “Firman itu telah menjadi manusia dan memasang kemah di antara kita” (bdk. Yoh 1,14). Bagi orang Kristen, Yesus bukan hanya menyampaikan Firman, tetapi juga adalah Sang Firman itu sendiri. Lalu?
Dialah Sang Firman yang memberi kehidupan dan Firman ini juga berdaya guna. Kita juga tahu di mana kita bisa bertemu dengan Sang Firman ini. Tetapi persoalannya: apakah Firman yang membawa kehidupan itu memang masih punya arti bagi kita yang hidup di zaman sekarang ini?
Pastor Dr. V. Indra Sanjaya
Dosen Kitab Suci Pasca Sarjana Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
HIDUP NO.10 2019, 10 Maret 2019