Jangan Bangga, Perlu Pembaruan Diri

493
Mgr Kornelius Sipayung OFMCap memberkati umat didampingi Bupati Simalunggun Jopinus Ramli Saragih (kanan). [Dok.Komsos KAM]

HIDUPKATOLIK.com – Misa perdana Uskup Agung Medan Mgr Kornelius Sipayung di Paroki St Fransiskus Assisi Saribudolok menjadi momen pembaharuan diri umat.

UMAT Katolik Paroki St Fransiskus Assisi Saribudolok, Keuskupan Agung Medan (KAM) mengapresiasi terpilihnya putera paroki, Mgr Kornelius Sipayung OFMCap sebagai Uskup Agung Medan. Apresiasi dan kegembiraan ini diwujudkan dengan Perayaan Bolon Syukur Tahbisan Uskup Agung Medan. 

Perayaan ini diawali dengan karnaval dan arak­-arakkan umat  Paroki Saribudolok. Karnaval berawal dari Gereja St Fransiskus Assisi Saribudolok menuju Gereja Santo Pio Purba
Hinalang, Sabtu 9/2. Di siang hari, biarawan­-biarawati dan umat menuju makam Pastor
Elpidus Van Duyhoven OFMCap (Ompung Dolok) untuk berdoa.

Kemudian pada sore hari, acara diisi dengan reunian para biarawan-­biarawati dan orangtua yang berasal dari Paroki Saribudolok dan Pematang Raya. Harus siap, keesokan harinya, Minggu, 10/2, digelar Misa yang dipimpin Mgr Kornelius di Lapangan Saribudolok, Kecamatan Silimakuta.

Dalam khotbahnya, Mgr Kornelius menyampaikan terima kasih kepada semua pihak atas dukungan doa dari seluruh umat. Ia terus minta dukungan umat dalam menunaikan tugas penggembalaannya. “Terima kasih atas semua bantuan yang diberikan umat. Mohon doa
dan dukungan agar hambamu ini bisa menjalankan tugas dengan baik,” pinta Mgr Kornelius.

Dalam refleksinya juga, Mgr Kornelius mengatakan kepatutan dan kelayakan sepenuhnya pada kehendak dan panggilan Tuhan. “Saya sendiri terkadang merasa tidak pantas dan rendah diri. Saya merasa tidak memiliki keistimewaan dibandingkan yang lain. Tetapi, Tuhan sudah memanggil dan memilih, kita hanya bisa menjawab siap. Sebab di mata Tuhan segala sesuatu bisa terjadi,” pesannya.

Mgr Kornelius mengharapkan, agar umat Paroki Saribudolok bisa menjadi model atau contoh kerasulan bagi umat di KAM. Menurutnya, Paroki Saribudolok adalah paroki surplus biarawan­-biarawati bahkan terbanyak di KAM.

Demi peningkatan iman umat yang lebih baik, ia mengharapkan agar umat jangan terlalu
berbangga diri. Umat perlu pembaruan diri agar menjadi cerminan bagi banyak orang.
“Kita perlu membarui diri karena dari tempat ini, banyak orang menjadi biarawan-­biarawati. Kita harus memberi contoh model kerasulan umat bagi seluruh umat di KAM,” ungkap Mgr Kornelius.

Acara Bolon Syukuran Tahbisan ini juga dihadiri Bupati Simalungun, Jopinus Ramli Saragih. Dalam sambutannya, ia mengajak seluruh masyarakat agar melakukan perbuatan-perbuatan yang positif dan berguna bagi sesama. “Tuhan telah memberi kita garam dan
terang dalam kehidupan dengan terpilihnya salah satu putera terbaik Simalungun
menjadi uskup,” kata Jopinus. 

Perayaan Ekaristi ini dihadiri sedikitnya seribu umat dari Paroki Saribudolok dan sekitarnya. Perayaan syukur yang kental Budaya Simalungun ini memberi sukacita kepada semua pihak. “Kami berterima kasih karena perayaan ini berjalan dengan baik. Bagi kami ini adalah bentuk dukungan dan kecintaan umat terhadap Mgr Kornelius,” ungkap Kepala Paroki Saribudolok Pastor Angelo PK Purba OFMCap.

Sebagai apresiasi dan kebanggan terhadap putera Simalunggun yang menjadi Uskup Agung Medan, pihak Rumah Sakit Efarina melalui Bupati Jopinus, menghadiahkan satu unit mobil kepada Mgr Kornelius. Mobil ini untuk membantu karya pelayanan sang uskup.

Rangkaian kegiatan ini ditutup dengan makan dan monortor bersama umat dan biarawan­biarawati. “Sukacita dan kebahagiaan ini akan dikenang dalam sejarah Gereja KAM. Dari tempat kecil ini, lahir seorang putera yang membanggakan Gereja dan Bangsa,” ujar Tondi Sipayung, seorang umat Paroki Saribudolok.

 

Yusti H. Wuarmanuk
Laporan: Pastor Angelo PK Purba OFMCAp/Estephani Saragih (Saribudolok, Simalunggun)
HIDUP NO.08 2019, 24 Februari 2019

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini