Perempuan, Teladan Keteguhan Iman

187

HIDUPKATOLIK.com – Pw. St. Sirilus, Prtp dan Metodius, Usk. Kej. 2:18-25; Mzm. 128:1-2,3,4-5; Mrk. 7:24-30

SANTO Metodius dan St. Sirilus adalah dua bersaudara dari Gereja Yunani tahun 800-an yang unggul dalam karya misi menobatkan orang-orang Yunani dan menerjemahkan Kitab Suci ke bahasa Slavia.

Keduanya diangkat menjadi uskup, tapi Sirilus meninggal di Roma sementara Metodius menjadi Uskup Agung Morovia dan meneruskan penerjemahan Kitab Suci sampai selesai. Iman yang membumi dalam budaya. 

Kehadiran seorang perempuan [Ibrani: (isha) melengkapi kekurangan seorang pria (ish)] dan membawa kesempurnaan kebahagiaan. Isha datang dari ish, perempuan berasal dari laki-laki. Jadi, logis jika laki-laki belum merasa penuh hidupnya sebelum menemukan “tulang rusuk”-nya yang hilang.

Keduanya menjadi satu daging. Perempuan penyempurna yang sejajar, semartabat dengan laki-laki, dengan peran yang berbeda. Misalnya, sebagai seorang ibu, seorang perempuan rela berjuang memberikan segala-galanya, supaya anaknya sembuh kembali. Ia bahkan sampai merendahkan dirinya seperti dihina, “tidak layak mengambil roti untuk anak-anak untuk diberikan kepada anjing” untuk keselamatan anaknya.

Imannya yang tulus tanpa malu mampu menaklukkan Yesus dan membangkitkan rasa belas kasih-Nya. Si anak disembuhkan karena iman ibunya. 

Menghormati perempuan, apalagi ibu kita masing-masing, merupakan kodrat dan panggilan hidup kita. Di dalam dan berkat mereka kehidupan manusia bermula dan berkembang. Seorang ibu yang beriman sangat tepat menjadi teladan hidup kita dalam berjuang meraih keberhasilan dan kepenuhan hidup.

Iman perempuan yang sejati sanggup menaklukkan dunia dan mengatasi rintangan apapun, apalagi jika Tuhan ikut menyertai perjuangan iman seperti itu. 

Pastor Paulus Toni Tantiono, OFM Cap.
Dosen Kitab Suci STT Pastor Bonus, Pontianak

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini