Responsif terhadap Perubahan

569
FX Sutrisno memperkenalkan beberapa hasil produksi siswa SMK Strada, antara lain blender daging. [HIDUP/Antonius Bilandoro]

HIDUPKATOLIK.COM – Kemajuan teknologi niscaya terhindarkan. Manusia harus peka menangkap peluang.

MENYAKSIKAN orkes musik tradisional yang dimainkan oleh sejumlah seniman itu biasa. Tapi, bila beragam alat musik daerah tersebut dimainkan oleh robot, ini baru pengalaman luar biasa. 

[dok.Politeknik Mekatronika Sanata Dharma (PMSD) Yogyakarta]
Para robot-pemusik itu tampil dan menghibur para tamu perayaan pesta emas (50 tahun) SMK Strada, Jakarta Pusat, Kamis, 31/1. Robot-robot pemusik atau diistilahkan mech-art-tronics membawakan lagu dari Jawa Barat, Es Lilin.

Menyaksikan pertunjukan tak biasa itu yang divideokan itu, para tamu tertawa seraya takjub. “Mekatronika (mekanik, elektronik, dan informatik) diperlukan untuk menjawab fleksibilitas dan berbagai kebutuhan manusia yang semakin kompleks dan variatif.

Kelak, kesuksesan bukan lagi untuk mereka yang kuat atau pintar tapi untuk yang paling responsif terhadap perubahan yang terjadi,” ujar Direktur Politeknik Mekatronika Sanata Dharma Yogyakarta, Eko Aris Budi Cahyono.

Eko Aris Budi Cahyono, narasumber Seminar Vokasi. [dok.SMK Strada/Frelly Sitanggang]
Eko yang didapuk sebagai narasumber dalam Seminar Vokasi Kompetensi Mekatronika di Era Otomasi Indonesia, memaparkan sejumlah penerapan ilmu mekatronika dalam kehidupan saat ini. “Printer 3D bisa membuat bentuk rumah (berukuran) 6 x 6 meter dalam waktu 24 jam. Sistem MRT (Mass Rapid Transit) yang akan beroperasi pada Maret nanti juga dibuat dengan mekatronika,” jelasnya.

Kehadiran mekatronika sebagai perkembangan atau kemajuan teknologi niscaya terhindarkan. Karena itu, di tengah kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat, Direktur PT Gema Air Masindo Karel Robert Kumentas dan Manajer PT Riasarana Elektrindo Wilson Djiauw, mendorong setiap manusia untuk semakin mengembangkan kompetensi dan mengasah karakter unggul dirinya.

“Perdalam komputer dan bahasa (asing), lalu sikap,” ujar Robert. Di DKI Jakarta, hanya ada tiga sekolah vokasi –dua negeri dan satu swasta– yang memiliki Program Studi Teknik Mekatronika. Satu-satunya sekolah swasta itu adalah SMK Strada.

Program studi dan unit produksi lain yang terdapat di sekolah itu adalah Teknik Pemesinan serta Teknik Bisnis dan Sepeda Motor. SMK Strada Jakarta dikelola oleh Yayasan Bina Teknik Strada. Institusi tersebut bernaung di Keuskupan Agung Jakarta.

Sekolah Tukang
SMK Strada didirikan oleh Pastor H.van Opzeeland SJ pada 1 Januari 1969. Semula, lembaga pendidikan itu dikenal dengan nama sekolah tukang yang berada dalam teritori pelayanan Paroki St Afonsus Rodriguez, Pademangan.

Seiring waktu, sekolah tukang berkembang. Namanya pun kemudian berubah menjadi Sekolah Teknik Strada pada 29 April 1974. Selain seminar, ada Perayaan Ekaristi yang dibuat secara konselebrasi. Mgr Suharyo memimpin Misa tersebut.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Produksi dan Marketing SMK Strada, FX Sutrisno, berharap, para siswanya dan lulusan SMK Strada mampu menjawab kemajuan teknologi dan komunikasi. 


Antonius Bilandoro

HIDUP NO.6 2019, 10 Februari 2019

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini