HIDUPKATOLIK.COM – Kej. 1:1-19; Mzm. 104:1-2a,5-6,10,12,35c; Mrk. 6:53-56
SEBELUM bumi dan segala isinya diciptakan, semuanya kacau, gelap dan berantakan. Namun, saat Allah mencipta, segala-galanya menjadi baik, teratur, indah dan harmonis. Hal ini ditandai dengan kalimat penutup pada setiap hari penciptaan, “Allah melihat bahwa semuanya itu baik”.
Demikianlah, saat Yesus datang ke dunia, misi-Nya mewartakan Kerajaan Allah diwujudkan dengan membuat segala-galanya baik kembali. Kebaikan dan keharmonisan yang semula ada telah dikacaukan oleh dosa Adam dan Hawa.
Wujud kekacauan bisa berupa hal rohani: dosa, kelabilan jiwa, kelainan mental, dll., serta hal jasmani: sakit, lemah, cacat, dll.
Mukjizat penyembuhan orang sakit dalam bacaan hari ini bukanlah suatu tanda untuk menunjukkan kehebatan Yesus sebagai “superman”, melainkan tanda Kerajaan Allah yang diwartakan Yesus sudah hadir di tengah-tengah dunia.
Kelemahan dan kekacauan hidup manusia dipulihkan kembali. Yang sakit menjadi sehat. Yang terbaring lemah sekarang kuat bekerja lagi untuk mengolah bumi seperti perintah Allah. Sakit fisik dan psikis dienyahkan oleh kehadiran Anak Allah.
Tentu ini menuntut iman dari pihak manusia. Pada peringatan orang sakit sedunia hari ini semoga kita tidak hanya disembuhkan dari penyakit fisik, tapi terutama juga dari sakit psikis.
Dengan itu, keutuhan hidup sebagai orang beriman tampak jelas. Kerajaan Allah memang sudah ada di tengah-tengah kita.
Pastor Paulus Toni Tantiono, OFM Cap.
Dosen Kitab Suci STT Pastor Bonus, Pontianak
HIDUP NO.6 2019, 10 Februari 2019