Menabur Tanpa Lelah

259

HIDUPKATOLIK.COM –  Ibr. 10: 11-18; Mzm. 110:1,2,3,4; Mrk. 4:1-20

PERUMPAMAAN tentang penabur sudah amat terkenal. Sebenarnya, Yesus sendiri sudah memberi makna pada perumpamaan ini. “Penabur itu menaburkan firman” (ay. 14).

Perumpamaan ini adalah tentang seorang pewarta firman. Tetapi mungkin bisa sedikit kita perluas. Bukan menaburkan benih-benih firman Allah, tetapi menabur benih kebaikan. Seorang pewarta bekerja sepanjang hari menabur firman. Tetapi hasilnya tidak amat memuaskan. Mungkin demikian juga halnya orang yang menabur kebaikan.

Di sana-sini ia menabur kebaikan tetapi hasilnya mungkin mengecewakan. Melalui perumpamaan yang indah ini, Yesus mau memberi peneguhan kepada banyak orang yang mungkin merasa kecewa. Memang demikianlah yang terjadi.

Tidak semua benih yang ditaburkan jatuh di tanah yang bagus. Dan ini bukan salah si penabur karena tidak efisien dalam bekerja. Tugas seorang penabur adalah menabur. Titik. Menurut saya, “Soil is not the point.”

Seorang penabur tentu saja bisa membedakan mana tanah yang baik dan yang tidak baik. Tetapi menabur kebaikan kepada manusia, orang tidak pernah bisa tahu apakah dia itu tanah yang baik atau yang tidak baik. Maka menurut saya, tanah bukan yang utama. Yang penting adalah penabur yang tekun dan tidak kenal lelah menabur benih sepanjang hari. Lalu?

Yesus tidak menghabiskan waktu berdiskusi tentang Tritunggal atau dosa asal atau inkarnasi, yang menyibukkan orang Kristen kemudian. Ia berkeliling dan berbuat baik. Maka tetaplah berbuat baik. Jadilah matahari yang menyinari siapa saja.

 

Pastor Dr. V. Indra Sanjaya
Dosen Kitab Suci Pasca Sarjana Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini