HIDUPKATOLIK.COM – Benih cinta kasih mulai bertumbuh ketika Kongregasi Suster-suster Cinta Kasih St. Carolus Borromeus (CB) dan Badan Pengurus Perhimpunan St Carolus disahkan oleh Mgr Edmundus Sybrandus Luypens, SJ selaku Vikaris Apostolis Batavia, dan Mgr Jan Schrijnen Uskup Roermond yang membawahi Kongregasi CB di Maastricht, Belanda, pada 2 September 1915.
Mereka berhikmat dan bermufakat untuk melembagakan pelayanan kesehatan yang memberikan perhatian khusus kepada mereka yang miskin dan menderita, dijiwai oleh semangat cinta kasih tanpa membedakan suku, agama, bangsa, dan status sosial. Pengelolaan karya misi berupa pelayanan kesehatan di Batavia (Jakarta) ini ditopang oleh tiga pilar yakni Keuskupan, Kongregasi CB, dan awam Katolik.
Hingga pada 22 Juni 1918, usai Perang Dunia I, 10 Suster CB memulai perjalanan selama sekitar 3,5 bulan, dari negeri Belanda menuju tanah misi Indonesia. Mereka menjejajakkan kaki di Tanjung Priok pada 7 Oktober 1918. Tepat pada 21 Januari 1919 Rumah Sakit (RS) St Carolus resmi dibuka untuk umum, dengan kapasitas 40 tempat tidur pada masa itu.
Sejak awal berdirinya RS St Carolus, Pimpinan Umum Kongregasi Umum CB menekankan pelayanan yang mengedepankan penghormatan pada hidup dan martabat manusia, khususnya mereka yang kecil, lemah, miskin, dan tersingkirkan, sesuai Spiritualitas Kongregasi Suster-suster Cinta Kasih St. Carolus Borromeus. Semangat itu pula yang diteruskan hingga kini genap berusia 100 tahun dalam melayani masyarakat.