HIDUPKATOLIK.COM – Pembukaan Pekan Doa Sedunia untuk Persatuan Umat Kristiani; Ibr. 4:1-5,11; Mzm. 78:3,4bc,6c-7,8; Mrk. 2:1-12
SETELAH memproklamasikan Kerajaan Allah dengan segala konsekuensinya, penginjil Markus menunjukkan adanya sebuah babak baru, di mana efektivitas Kerajaan Allah mulai memperlihatkan dirinya dalam bentuk konflik. Melalui Mrk.2:1-3:6, ditunjukkan ada lima konflik antara warta Kerajaan Allah melawan kepentingan ‘dunia’ yang tidak adil.
Bagi jemaat perdana, sikap Yesus dalam konflik itu dijadikan penuntun hidup beriman. Kisah penyembuhan orang lumpuh ini (lih. Mrk. 2:1-12) adalah konflik pertama. Melalui penyembuhan dan konflik yang menyusul kemudian, Yesus memperlihatkan tiga hal baru: pertama, penyakit bukan hukuman dosa, kedua, ada jalan baru untuk menjadi dekat dengan Allah, dan ketiga, wajah Allah yang ditampilkan oleh-Nya bukanlah wajah keras seperti pandangan para ahli Taurat.
Melalui penyembuhan orang lumpuh itu ditunjukkan bahwa dalam segala situasi, iman (di sini bentuknya pertobatan) menjadi kunci untuk masuk kembali ke dalam “rumah fitrah manusia sebagai citra Allah” (bdk. ay. 11).
Untuk ini, “teman-teman si lumpuh”, yaitu kita, diminta berani “membongkar atap kemapanan” demi kasih pada mereka yang menderita. Inilah tuntunan pertama.
Henricus Witdarmono
M.A. Rel. Stud. Katholieke Universiteit te Leuven, Belgia