HIDUPKATOLIK.COM – 1 Yoh.5:5-13; Mzm. 147:12-13,14-15,19-20; Luk. 5:12-16
HARI ini penginjil Lukas mengisahkan tentang kerinduan orang kusta untuk disembuhkan Yesus. Perjanjian Lama melarang orang kusta bergaul dan beribadah, bahkan diasingkan (Im.13:45-46). Si kusta itu percaya bahwa Yesus dapat menyembuhkannya.
Selain tak bimbang, orang ini tidak malu untuk tersungkur di bawah kaki Tuhan dan meminta-Nya untuk menyembuhkannya. Dia mengharapkan belas kasih Tuhan, sebab tak ada obat untuk penyakit kusta pada zaman itu.
Tuhan menjamahnya dan berkata, “Aku mau, jadilah engkau tahir”. Kata-kata itu penuh kuasa dan belas kasih. Seketika itu pun orang itu sembuh. Yohanes dalam suratnya yang pertama mengingatkan kita bahwa Yesus datang ke dunia, menyembuhkan dan memberi kehidupan ke dunia, dengan kuasa Roh, air dan darah.
Dengan Roh Kudus, Ia memberi daya hidup baru kepada kaum lemah. Air itu membersihkan dan menyegarkan serta dengan darah-Nya, Ia memberi kehidupan baru yang bebas dari belenggu dosa.
Bersama orang kusta, hendaknya kita datang kepada Yesus, bersimpuh di kaki-Nya dan mohon agar disembuhkan dari bentuk kusta lain: keserakahan, kemarahan, egoisme, kebencian, kesombongan, dll.
Dalam kehidupan ini kita menyadari panggilan Allah untuk menerima dan memperlakukan sesama sebagai pribadi yang bermartabat.
Sr. Dr. Grasiana, PRR
Doktor Teologi Biblis dari Pontificio Universitas St Tomas Aquinas Angelicum Roma