Menjadi Nabi Cinta Kasih

763
Dari kiri-kanan: Pastor Paulus Sarmono SCJ, Pastor Pius Pujo Wiyanto SCJ, Titus Waris Widodo SCJ, Pastor Yulius Sunardi SCJ, Pastor Yohanes Rasul Susanto SCJ, sedang mengikrarkan janji kesetiaan sebagai provinsial dan Dewan Provincial SCJ. [HIDUP/Kristina Rinawati]

HIDUPKATOLIK.COM –  Provinsial baru SCJ menandai harapan baru bagi Gereja. Tugas baru ingin diemban dengan berjalan sambil berbuat baik.

SERAH terima kotak dan palu dari Pastor Alexander Sapta Dwi Handoko SCJ kepada Pastor Titus Waris Widodo SCJ menandai estafet kepemimpinan Kongregasi Imam-imam Hati Kudus Yesus (SCJ).

Pelantikan Provinsial SCJ Indonesia dan empat orang dewan penasihatnya berlangsung dalam Ekaristi yang dipimpin Uskup Agung Palembang, Mgr Aloysius Sudarso SCJ, Sabtu, 15/12 di Aula St Agustinus, Rumah Retret Giri Nugraha Palembang, Sumatera Selatan. 

Dalam pesannya Mgr Sudarso mengingatkan akan tugas utama seorang pemimpin yaitu memberi diri. Seorang pemimpin tidak sekadar berbicara tetapi memberi nasihat spiritual sekaligus melayani umat yang membutuhkan.

“Pemimpin adalah pelayan bagi banyak orang. Pemimpin adalah orang yang siap berkorban,” demikian ia mengingatkan. Sebelum pelantikan berlangsung, Pastor Sapta yang anggota Dewan Penasihat Jenderal SCJ sekaligus mantan provinsial SCJ Indonesia menegaskan hakikat seorang pemimpin sebagaimana dijelaskan Mgr Sudarso.

“Pemimpin adalah pelayan. Seorang pemimpin melayani bukan karena tugas, melainkan tulus mencintai saudara sekongregasi, dalam relasi dengan seluruh Gereja dan masyarakat,” tegas imam asal Klaten, Jawa Tengah ini. 

Ukuran mencintai seorang pemimpin kongregasi, menurutnya, mesti berkiblat pada Yesus yang mencintai sampai mati. Mencintai seluruh anggota kongregasi juga berarti memberdayakan seluruh anggota kongregasi. Hal ini dilakukan dalam kebersamaan dalam suatu tim.

“Memberdayakan bukan memperdaya anggotanya. Saya mengistilahkan para pemimpin sebagai orang-orang dalam kelompok diplomat, menjadi penghubung sebagai murid Kristus. Menyampaikan kepada anggota kongregasi, apa yang menjadi kehendak-Nya dan membawa semua anggota dalam doa,” kata Pastor Sapta.

Tidak hanya internal, sesuai dengan amanat Kapitel SCJ Indonesia, para anggota dipanggil menjadi nabi cinta kasih dan pelayan pendamaian. Relasi bersama Gereja lokal, melalui uskup diosesan, dan masyarakat menjadi wujud nyata. Pastor Titus, Provinsial SCJ terpilih periode 2018-2021 mengutarakan semangat mereka.

Bagi Pastor Titus, menjadi provinsial dan anggota dewan merupakan kesempatan untuk mencintai dengan hati dan melayani dengan sukacita. “Kami ingin seperti Yesus, yang selama tiga tahun berkeliling dari desa ke desa sambil berbuat baik. Selama tiga tahun ke depan, kami akan berkeliling dari desa ke desa, kota ke kota, komunitas ke komunitas untuk berbuat baik, sesuai dengan tugas kami sebagai provinsial dan anggota dewan,” tutur Pastor Titus.

Keempat Dewan Penasehat Provinsial Kongregasi SCJ yang dilantik adalah Pastor Pius Pujo Wiyanto SCJ, Pastor Yulius Sunardi SCJ, Pastor Yohanes Rasul Susanto SCJ, dan Pastor Paulus Sarmono SCJ. Sedangkan Sekretaris Provinsi SCJ terpilih adalah Pastor Louis Antonny Wijaya SCJ. Sedangkan ekonom terpilih adalah Pastor Agustinus Kelik Pribadi SCJ.

 

Kristiana Rinawati (Palembang)

HIDUP NO.01 2019, 06 Januari 2019

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini