Pengenalan Sejati

140
Renungan Harian edisi-51. [ilustrasi www.lds.org]

HIDUPKATOLIK.com Hari Kelima Oktaf Natal; 1 Yoh 2:3-11; Mzm 96; Luk 2:22-35

SESEORANG dapat memiliki banyak karunia dan mengaktualkannya lewat aneka pelayanan, namun tak jarang mengecewakan banyak orang. Pengajaran dapat sesat dan merugikan banyak pihak. Nubuat dapat palsu dan membingungkan.

Penyembuhan dapat bersifat sangat instan dan sugesti belaka. Mukjizat dapat menjadi komoditi rohani. Iblis dapat menyamar sebagai malaikat terang. Bagaimana menilai keaslian itu semua?

Hanya satu tolok ukur yang pasti dan tak bisa palsu, yaitu kasih. Kasih tidak pura-pura. Kasih tidak menyesatkan, ia menuntun semua orang pada terang dan cahaya kebenaran yang menghalau kegelapan. Orang yang mengasihi suka akan perintah-perintah Allah, melaksanakannya sepenuh hati dan hidupnya menjadi Injil terbuka bagi sesama.

Itulah tanda sejati pengenalan akan Allah. Pengenalan akan Allah mengandung konsekuensi. Kita perlu meninggalkan dusta, melepaskan benci, meluruskan kesesatan, dan menyembuhkan luka-luka akibat kegelapan.

Yesus datang untuk memampukan kita bersikap lepas bebas, namun banyak yang menolak-Nya.

Simeon berkata kepada Maria, ibu Yesus: “Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan, dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri, supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang (2:34-35).

 

Monica Maria Meifung 
Alumna Prodi Ilmu Teologi STF Driyarkara Jakarta

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini