Saksi Otentik

204
[ilustrasi: thefourcarpenters.com]

HIDUPKATOLIK.com Pesta St. Yohanes Rasul & Penginjil; 1 Yoh 1:1-4; Mzm 97; Yoh 20:2-8

ERA digital dengan segala kemudahan sekaligus kedangkalannya sering mengacaukan banyak pihak dengan berita maupun kesaksian palsu yang menyesatkan. Sifat instan diutamakan, kebenaran diabaikan.

Paus Paulus VI melalui Imbauan Apostolik Evangeli Nuntiandi tahun 1975, mengungkapkan pentingnya menjadi saksi otentik dalam pewartaan Injil di zaman modern. Para pelaku media juga diingatkan, untuk hanya merilis berita-berita yang dapat dipertanggungjawabkan.

Hari ini Gereja merayakan Yohanes rasul dan penginjil. Yohanes menulis Injil keempat, tiga surat dan Kitab Wahyu.

Injilnya diberi lambang burung rajawali karena warna mistik yang cukup kental dibanding Injil Sinoptik. Ia dijuluki murid kesayangan Yesus. Bersama dengan kakaknya Yakobus, mereka disebut Yesus sebagai ‘putera halilintar’.

Yohanes juga yang pertama kali berlari dan tiba di makam kosong Yesus, setelah mendengar laporan saksi mata sejumlah perempuan pengikut Yesus. Menjadi saksi otentik adalah panggilan setiap murid Kristus.

Kita diundang bukan untuk menjadi pembicara hebat atau penulis kondang, tetapi untuk masuk pada keintiman relasi dengan Allah, berbagi pengalaman real dan konkret, seperti yang diungkapkan Yohanes, “…. yang telah kami dengar, yang telah kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan dan yang telah kami raba dengan tangan kami tentang Firman hidup — itulah yang kami tuliskan kepada kamu” (1:1)

 

Monica Maria Meifung 
Alumna Prodi Ilmu Teologi STF Driyarkara Jakarta

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini