Reformasi Pola Pikir

181
Para narasumber Seminar Pendidikan Karakter Berbasis Kelas yang diadakan di Ruang Kepodang PT Kanisius, Sabtu, 17/11/2018. Seminar ini dihadiri oleh sekitar 175 peserta, baik dari Yogyakarta maupun luar Yogyakarta (Cilacap, Purworejo, Kebumen, Muntilan, Cimahi, Serpong, Sumatra Selatan, Wonogiri, Semarang, dll). [dok.kanisiusmedia.co.id]

HIDUPKATOLIK.com PENDIDIKAN karakter tidak akan berhasil kalau sama sekali tidak menghasilkan perubahan di dalam kelas. Pendidikan karakter harus memiliki efek pada prestasi siswa di kelas sebab tujuan utama menyekolahkan anak adalah agar mereka pintar, cerdas, dan punya kompetensi.

Dengan bekal ini mereka bisa hidup di tengah masyarakat. Hal ini disampaikan Doni Koesoema dalam seminar bertema “Pendidikan Karakter Berbasis Kelas” di Kompleks Penerbit Kanisius, Deresan, Yogyakarta, Sabtu, 17/11.

Menurut Doni, guru harus mereformasi pola pikir, seiring dengan perubahan jaman. Untuk itu, guru perlu terus mengembangkan kemampuan dan kreatifitasnya dalam mengajar. “Waktu terus berubah, kita pun harus berubah. Guru jangan mentang-mentang, tapi harus lebih kreatif,” ujar Anggota Tim Pokja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ini.

Masih dalam konteks pendidikan karakter, Doni menilai, bahwa di sekolah semakin banyak aturan. Padahal, lanjutnya, pendidikan karakter seharusnya jangan diganggu dengan terlalu banyak aturan sekolah. “Sekolah banyak aturan, semakin tidak berkarakter. Harusnya aturan semakin minimal. Sekolah memberikan kebebasan, sehingga anak memiliki tanggung jawab yang besar.”

Seminar menyambut Hari Guru Nasional ini diikuti guru dari berbagai daerah di Yogyakarta. Seminari ini juga menghadirkan pembicara Kepala Pusat Studi Inklusi Sekolah Tumbuh Yogyakarta, Admila Rosada, dan moderator Flora Maharani.

Poster seminar pendidikan dengan tema Pendidikan Karakter Berbasis Kelas [dok.kanisiusmedia.co.id]
H. Bambang S (Yogyakarta)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini