HIDUPKATOLIK.com – Why. 15:1-4; Mzm. 98;1,2-3ab,7-8,9; Luk.21:12-19
PENGUASA Romawi menjalankan penumpasan keras terhadap tiap pergerakan yang mereka anggap mau melepaskan diri dari kuasa mereka. Tahun 63 SM tentara Romawi dipimpin Pompei mengurung Yerusalem dan membawahkan negeri orang Yahudi pada pengaturan administrasi Romawi.
Keadaan ini dirasakan orang sebagai tanda-tanda makin dekatnya akhir zaman. Kemudian penghancuran kota itu bersama dengan Bait Allah pada tahun 70 oleh Titus, membuat orang makin melihat bahwa akhir zaman itu sebuah kenyataan yang tak terelakkan.
Dalam menghadapi tantangan di atas, murid-murid Yesus tergolong dalam kelompok yang berusaha memahami bagaimana bisa hidup terus sebagai orang percaya dan menemukan maknanya dalam zaman yang berubah-ubah dan sering sukar. Iman mereka menjadi hidup.
Tapi ada juga kelompok yang lebih suka memperlawankan iman kepercayaan secara frontal dengan pelbagai perubahan zaman. Pesan bagi kita yang hidup di zaman ini, yakni jangan mudah mengandalkan seseorang sebagai mesias. Sebab kemesiasan bukan kedudukan melainkan apa yang nyata-nyata dijalankan.
Batu ujinya ialah apakah membuat orang makin lega dan merdeka. Tabah bukan berarti nekat atau asal menderita. Tabah berarti bijaksana, sesuai pesan Yesus bahwa ia sendiri akan memberikan “kata-kata hikmat” kepada para pengikut-Nya.
Sr. Dr. Grasiana, PRR
Doktor Teologi Biblis dari Pontificio Universitas St Tomas Aquinas Angelicum Roma