HIDUPKATOLIK.com – Why. 14:14-20; Mzm. 96:10,11-12,13; Luk.21:5-11
KITAB Wahyu menggambarkan seorang yang serupa dengan Anak Manusia (yaitu Kristus) siap untuk mengayunkan sabit hukuman atas dunia yang matang dengan kejahatan. Penggenapan nubuat akan kehancuran ini terjadi pada tahun 70 M, ketika Jenderal Titus dari Roma dan tentaranya menghancurkan Yerusalem dan membakar Bait Allah setelah mengepungnya selama 134 hari.
Bait Allah dibinasakan sebagai suatu hukuman atas Israel karena mereka menolak Anak Allah dan penebusan-Nya. Injil hari ini adalah salah satu bagian dari pengajaran Yesus di Bait Allah (Luk 19:47-21:38) tentang akhir zaman dan keruntuhan Bait Allah.
Jenis pengajaran “apokaliptik” ini digunakan untuk menyatakan sesuatu yang berkaitan dengan masa yang akan datang. Bagi Yesus, keruntuhan Bait Allah adalah tanda bahwa “akhir zaman” telah tiba meskipun tidak bisa dipastikan kapan hal itu terjadi.
Lukisan tentang akhir zaman ini menjadi saat penganiayaan bagi para murid Yesus. Meskipun menghadapi banyak tantangan, para murid akan tetap berharap dan berwaspada serta menempatkan kepercayaan kepada Allah yang telah membantu mereka melalui Roh Kudus-Nya.
Dengan menggunakan gambaran apokaliptik, penulis hendak menguatkan iman dari orang-orang yang tertindas. Dia mengingatkan mereka bahwa sejarah pada dasarnya adalah “kisah-Nya,” kisah Allah. Allah adalah pemenang atas sejarah.
Sr. Dr. Grasiana, PRR
Doktor Teologi Biblis dari Pontificio Universitas St Tomas Aquinas Angelicum Roma