Bersaudara dalam Keragaman

275

“Joko Kendil adalah gambaran orang muda saat ini, yang sekalipun mempunyai kekurangan dan kelemahan namun berhati tulus mulia serta memiliki mimpi dan harapan yang besar,” ujar Mgr Rubiyatmoko.

Dalam acara ini juga menghadirkan Forum Muda Bercerita. Forum ini melibatkan orang muda dari berbagai wilayah di Yogyakarta dan Jawa Tengah yang menceritakan makna hidup bersama. Ada juga kegiatan-kegiatan lain seperti kepedulian kepada lingkungan.

Para peserta diundang untuk membangun kehidupan bersama yang lebih baik. Dimulai dengan pemantik mimpi dengan tema “Menuju Zaman Baru,” Savic Ali mengungkapkan realitas di dunia digital dan mengajak orang muda untuk hidup di dunia digital lebih positif.

Para pembicara lain yang terlibat dalam kegiatan ini adalah Direktur LBH Semarang, Zainal Arifin; Pendeta GPDI Pendeta, Agus Sutikno; Direktur IRC KJHAM Semarang, Dian Puspitasari, Tedi Kholiludin; Ketua Puan Hajati Jawa Dwi Utami; Perwakilan Walhi Jawa Tengah, Abdul Ghofar; Perwakilan Lembaga Ombusdman Yogyakarta, Anastasia Sukiratnasari, dan dari Bawaslu Jawa Tengah Rofiudin.

Dalam acara ini juga ditampilkan kegiatan Dolanan Anak. Dolanan Anak menjadi sarana keakraban di antara para peserta sekaligus sarana kembali mengingat kekayaan masyarakat Indonesia terutama dengan dolanan anak yang sudah banyak ditinggalkan.

Ada empat permainan yang dapat dilakukan oleh peserta: gasing, egrang batok, egrang bambu, dan engklek. Srawung Orang Muda Lintas Agama 2018 resmi ditutup dengan sendratari berjudul “Klawung” yang dimainkan oleh Festival Kesenian Tradisional Kulon Progo.

Pada kesempatan ini juga dilakukan deklarasi bersama pemuda lintas iman. Deklarasi ini sebagai wujud dukungan terhadap persatuan dan kesatuan. “Kami, kaum muda Indonesia, lintas kepercayaan dan agama, melihat kebhinnekaan sebagai realita yang kami terima dengan gembira dan siap menanggungnya. Kami juga bersepakat bahwa Indonesia adalah rumah bagi siapa saja,” ujar Mgr Rubiyatmoko.

Mgr Rubiyatmoko mengungkapkan kegembiraannya, karena orang muda dari berbagai latar belakang dan daerah dapat berkumpul dalam kegembiraan, merayakan kebhinnekaan dan meneguhkan persatuan Indonesia. Sementara itu, Pastor Budi Purwantoro selaku ketua Organizing Committee, menegaskan betapa kesatuan pemuda Indonesia akan dapat mengguncangkan dunia.

 

Yusti H. Wuarmanuk
Laporan: Yohanes S. Sentosa (Semarang)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini