Paroki Kristus Raja Pagal: Pastoral Ekologi Menjaga Kearifan Lokal

1224

Paroki bekerjasama dengan Ekopastoral OFM dalam menyediakan bibit-bibit pohon. Pastor Aba mengatakan, pohon-pohon itu tidak sekadar di tanam. Dalam perjalanannya, setiap pasangan juga bertanggungjawab merawatnya. “Mereka merawat tanaman ini seperti mereka merawat cinta yang menjadi dasar pernikahannya,” ujarnya.

Pastor Aba menjelaskan, karya pastoral ini searah dengan prisnip dasar kefransiskanan yang telah dimulai oleh St Fransiskus Asisi. Lingkungan sekitar adalah “saudara dan saudari” sebagai bagian dari ciptaan Allah. Ia menegaskan, mereka (lingkungan sekitar) telah menampakkan wajah Allah.

Lingkungan alam sekitar perlu disambut dengan baik dan jangan pernah dilecehkan. Melalui cara ini, akan terbentuk keadilan, kedamaian, dan keutuhan ciptaan. “Karena Fransiskus telah memandang semua sebagai saudara. Spirit Santo Fransiskus ini perlu dihidupkan dan diwariskan di paroki ini.

Jika kita saling menghargai dalam kehidupan ini, maka tentu akan tercipta keseimbangan.” Program ekopastoral diberdayakan selain untuk merawat mata pencaharian umat sekitar, tetapi juga merawat “ibu bumi”. Sebagaimana diungkapkan St Bonaventura, bahwa bumi adalah jejak kaki Allah.

“Misi ekologi inilah yang dikembangkan. Dengan ini, maka umat sekitar juga turut diberdayakan,” tegas Pastor Aba. Dengan sebagian besar umat sebagai petani, maka secara kultural, usaha pastoral ekologi di Paroki Pagal juga menjadi perwujudan melestarikan kearifan lokal.

Gereja menyadarkan umat untuk mencintai lingkungan. Pastor Aba menegaskan, paroki menghimbau umat untuk tidak membabat hutan, menjaga mata air, dan menanam pohon. “Hutan, air, dan lingkungan sekitar adalah bagian tak terpisahkan dari umat. Mereka bertanggung jawab untuk terus menjaganya.”

 

Willy Matrona

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini