Sambut Hari Pahlawan, Ormas Katolik di Kota Depok Gelar Diskusi Kebangsaan

316

HIDUPKATOLIK.com Ormas Katolik Kota Depok diantaranya Pemuda Katolik, WKRI dan ISKA bekerjasama mengadakan gelaran Diskusi Kebangsaan yang bertema “ Demokrasi dan Konsensus Bersama dalam Bernegara” bertempat di Ruang Serba Guna St Yohanes Santo Paulus II, Lt. 2 Gereja St Paulus Depok, Minggu (11/11/2018).

Ketua Panitia Diskusi Edi Silaban menerangkan bahwa yang mendasari diskusi ini adalah kegelisahan bersama dalam melihat proses demokrasi yang berlangsung saat ini dan mengingatkan kembali konsensus bersama dalam bernegara.

Diskusi Kebangsaan ini menghadirkan nara sumber diantaranya Pastor Bantuan Militer dan Polri (Pasbanmilpol) Keuskupan Umat Katolik TNI / POLRI, Pastor Rofinus Neto Wuli, S.Fil., M.Si; Ketua Umum Presidium Pusat ISKA, Hargo Mandirahardjo, SH., M.Kn; Staf Ahli DPD RI Bondan Wicaksono; dan Anggota DPRD Kota Depok, Veronica Wiwin Widarini, SE serta Benny Seman Wahi (PP Pemuda Katolik) sebagai Moderator.

Dalam paparan narasumber pertama, Hargo Mandiraharjo menegaskan bahwa demokrasi adalah sebuah sistem politik yang menjadi kesepakatan bersama dan esensi demokrasi itu sendiri tidak lain adalah nilai–nilai yang berkeadaban dan berbasis pada nilai kearifan lokal. Terdapat 4 konsensus dasar yang perlu dirawat bersama diantaranya Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 1945.

Pastor Rofinus dengan penuh bersemangat memberikan penguatan spirit kebangsaan, kenegaraan dan kekatolikan. Politik kebangsaan adalah sebuah pilihan final sebagaimana semboyan 100% Katolik 100% Indonesia dari Mgr Soegijapranoto.

Veronica Wiwin Widarini memberikan sharing pengalamannya sebagai seorang politisi Katolik dalam turut serta mewujudkan kesejahteraan umum sebagai Anggota DPRD Kota Depok.

Mewakili perspektif orang muda, Bondan Wicaksono memiliki harapan supaya generasi muda mau membangun organisasi dan terlibat dalam sosial kemasyarakatan. Generasi muda musti berani menyuarakan kepentingan masyarakat demi mewujudkan “bonnum commune”.

Setelah sekian narasumber memaparkan materi berlanjut dengan tanya jawab dan di akhir acara ditutup dengan penandatanganan butir–butir Komitmen Bersama yang isinya diantaranya pertama, menjaga Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.

Kedua, mempromosikan cinta, keadilan, kesetaraan, persaudaraan, dan solidaritas di antara seluruh keluarga umat manusia, dan melawan semua sistem sosial ekonomi politik yang tidak adil, menginjak harkat dan martabat manusia dan mengeksploitasi alam ciptaan secara tidak bijaksana dan berlebihan sesuai dengan semangat Injili.

Ketiga, menolak secara tegas munculnya politik identitas, politik kebohongan, politik uang (transaksional), ujaran kebencian, teror dan mendukung suksesnya pelaksanaan pemilu 2019.

 

Beny Wijayanto

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini