Juara Umum Pesparani Bertemu Presiden, Ada yang Ingin Sepeda

2341

Maaf Jokowi
Jokowi dalam sambutan singkatnya menggarisbawahi soal perbedaan yang melahirkan keharmonisan. Ia mengatakan dalam Paduan Suara kita banyak belajar tentang tenggang rasa, saling menghargai, toleransi karena itu yang diperlukan Indonesia saat ini. Suara sopran, suara tenor, suara bas, semua harus saling menghargai.

Ketua Presidium KWI Mgr Ignatius Suharyo memberikan sambutan saat silaturahim dengan Presiden Jokowi. [dok Biro Pers Kepresidenan]
“Jika ada satu suara saja yang egois dan tidak memperdulikan yang lain, maka tidak akan menghasilkan nada yang indah. Tidak mungkin semua minta dominan terus-terus bass, sopran. Harus saling jaga, kurangi ego masing-masing untuk menjaga suara yang harmonis, padu, dan indah,” ujar Presiden Jokowi.

Dalam pidatonya juga, Presiden Jokowi meminta maaf karena tidak sempat hadir dalam Pesparani karena berbagai kesibukan. Ia mengatakan meski menjadi Presiden tetapi dirinya diatur oleh Sekretaris Negara termasuk agenda-agendanya. “Saya tidak bisa hadir tetapi saya yakin ketidakhadiran itu tidak mengurangi rasa kebersamaan umat beriman,” ungkap Presiden disambut tepuk tangan para hadirin.

Presiden Joko Widodo berpose bersama para Uskup, anggota LP3KN, dan kontingen Kalimantan Timur yang menjadi juara umum di tangga Istana Kepresidenan Bogor, Senin (12/11/2018). [HIDUP/Yusti H.Wuarmanuk]
Dia akhir acara silaturahim, seluruh undangan berfoto bersama Presiden Jokowi di tangga utama Istana Bogor yang berhadapan langsung dengan jalan protokol Kota Bogor. Usai pertemuan penuh kehangatan itu, para undangan dan kontingen Pesparani diajak untuk makan bersama di ruang makan di samping kiri Gedung Istana Presiden.

 

Yusti H. Wuarmanuk (Istana Presiden)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini