Sesampai di Aula Betlehem, tanpa membuang waktu kedua pemandu acara yang juga mengenakan busana daerah, Slamet Riyadi dan Sapta Kartika, langsung membuka acara. Mereka memperkenalkan para peserta HPS 2018 yang terdiri dari delapan wilayah di Paroki Rawamangun (Wilayah St Paulus, St Petrus, St Maria, St Yoseph, St Maria, St Yohanes, St Matheus, dan St Elisabeth), WKRI, Seksi Kerasulan Keluarga (SKK), Sekolah Tarakanita, KEP 20-21 serta Komisium Legio Maria; Gunungan-pun diletakkan di meja di tengah ruangan, bersanding dengan beraneka sample makanan dari berbagai daerah sajian 13 peserta HPS.
Pada bagian kursi depan, sudah hadir pula beberapa tamu undangan seperti Ketua RT setempat, Ketua RW 007 dan juga tamu dari Kelurahan Rawamangun, diwakili Sekretaris Lurah, Yulita Novitasari. Di bagian pinggiran ruangan, berjajar berisan stand makanan daerah hasil olahan para peserta yang nantinya boleh disantap secara gratis oleh umat yang hadir.
Disana terdapat masakan Manado, masakan Padang, masakan Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Soto Betawi, Mie Aceh, masakan khas Batak, juga berbagai makanan lain yang terlihat menggiurkan. Tak ketinggalan, wedang uwuh, kopi dan minuman teh sereh Bali serta air mineral pun digelar untuk memuaskan dahaga pengunjung.
Di atas panggung yang berlatar belakang dekorasi Hari Pangan Sedunia bertema “Dalam Kebhinekaan, Pangan Mempersatukan”, Yulita menyambut baik kegiatan yang bersifat positif ini. Beliau bahkan mengaku kagum dengan antusiame umat, lebih-lebih semua jenis masakan yang dihidangkan dalam acara ini adalah hasil karya / masakan umat sendiri.
Yulita juga berharap, alangkah baiknya jika suatu saat nanti diadakan kegiatan bersama yang tidak hanya melibatkan umat gereja Keluarga Kudus Paroki Rawamangun, tetapi juga warga masyarakat RT/ RW sekitar. Dengan begitu, maka kebhinekaan Indonesia akan lebih indah dan bermakna bagi semua warga.
Senada dengan Yulita, Pastor Sutrisno juga memberikan apresiasinya untuk panitia, para peserta, wakil warga sekitar dan umat Paroki Rawamangun yang terlihat antusias. Ada tiga hal pokok yang menjadi inti sambutan Pastor Sutrisno yaitu :
– Mengajak umat untuk mensyukuri kelimpahan alam yang Tuhan ciptakan berupa keanekaragaman pangan di negara Indonesia tercinta kita, dimana di balik kekayaan alam tersebut, belum tentu semua orang bisa menikmatinya
– Oleh karena itu, ia mengajak umat dan masyarakat yang datang untuk membuka hati dan diri agar mau berbagi kepada yang membutuhkan, khususnya untuk menopang kebutuhan pokok (makanan) sesamanya.
– Pangan bisa menjadi sarana untuk bersilaturahmi, dan itu dibuktikan dengan diundangnya Lurah, RW dan RT setempat, juga masyarakat sekitar.
Selanjutnya, sambutan diberikan oleh Ketua Panitia, Roosje dengan inti pesan yang kurang lebih sama. Usai sambutan, di tengah gerahnya hawa siang, pengunjung dihibur dengan Tarian Kembang Kipas sajian putri-putri Paroki, menceritakan tentang pendekar Mirah yang berlatih pencak silat bersama kawan-kawannya.
Tak lama setelah itu, pengunjung dipersilakan mencicipi santap siang. Calungpun beraksi kembali menambah suasana makin meriah. Tak ketinggalan suara emas sumbangan umat dipadu goyangan komunitas ME serta iringan organ tunggal dari Ferrigo menambah semaraknya acara.
Pukul 13.30 WIB, acara yang digawangi oleh seksi PSE, Komisium Our Lady of The Holy Family, Kerabat MSF, WKRI, Seksi Lingkungan Hidup, dan Seksi Komsos pun usai. Meski bermandi keringat, umat pulang dengan perut kenyang dan hati gembira.
Fortunata Iin Hadiyanti (Paroki Rawamangun)