Justina melanjutkan, bahwa nasib para buruh diperjuangkan bukan melalui demo turun ke jalan melainkan langsung berhadapan dengan CEO Pabrik. Gema memperjuangkan kaum marjinal pun masih bergaung hingga kini. “Jadi, semangat untuk membela kaum miskin, dan terpinggirkan sudah dimulai sejak tahun 1924,” ujarnya.
Wujud kepedulian kepada bangsa ditunjukkan WKRI dengan mengusung tema “Wanita Katolik RI Ambil Bagian Berjuang Mewujudkan Indonesia Sejahtera, Bermartabat, dan Berkeadilan Sosial”. Para peserta kongres perwakilan 36 daerah diajak melihat gambaran utuh tentang kondisi bangsa Indonesia dengan mengundang pembicara yang berkompeten di bidangnya.
Sedangkan saat menyampaikan sambutan, Presiden Jokowi menyebutkan sejumlah fakta menarik mengenai perempuan. Ia menemukan dari riset itu bahwa perempuan memiliki sejumlah keunggulan. Perempuan memiliki harapan hidup lebih tinggi, perempuan lebih kuat dalam menghadapi persaingan.
“Saya ingin menyampaikan beberapa fakta yang menarik mengenai perempuan. Beberapa riset (menyebut) perempuan memiliki keunggulan dibandingkan laki-laki,” kata Jokowi mengutip Harvard Business Review. Perempuan memiliki kemampuan untuk mengerjakan lebih banyak hal dalam satu waktu. Jokowi bahkan menyebutkan bahwa perempuan mampu mengerjakan lebih baik bila dibandingkan dengan laki-laki.
“Dalam kehidupan sehari-hari, kemampuan multitasking perempuan ini memang benar jauh lebih hebat dibandingkan laki-laki,” kata Jokowi. Jokowi senang dapat berbicara di hadapan WKRI.
Ia berharap akan tercipta kerjasama yang baik antar WKRI dan pemerintah. “Oleh sebab itu, saya juga banyak berharap terhadap peran organisasi perempuan dalam membangun negara ini. Termasuk di dalamnya peran besar dari Wanita Katolik Republik Indonesia,” tutur Jokowi.