Irvan Evansius Tarigan: Perjalanan Berharga

397

HIDUPKATOLIK.com PINGGANG Irvan Evansius Tarigan terasa linu kala harus duduk selama 18 jam di atas berbagai macam moda transportasi. Perjalanan dinas penelitian membawanya ke Kepulauan Taliabu, Maluku Utara.

Irvan melakukan perjalanan panjang dari Jakarta, transit di Luwuk, Sulawesi Tengah hingga berjumpa dengan umat Paroki Taliabu Gereja St Thomas Rasul. Di Tempat ini, ia berkesempatan merayakan Pekan Suci disana pada tahun 2017.

Pria yang senang menaklukan gunung ini pun kaget kala melihat kondisi bangunan gereja yang belum sepenuhnya rampung. Pemandangan ini seolah mengingatkannya kepada stasi-stasi yang pernah dilihatnya di tempat kelahirannya.

Altar sederhana yang hanya terdiri dari meja kayu, taplak putih, dan salib merenyuhkan nuraninya. Ia membandingkan Paroki megah Bidaracina, gereja yang sering ia kunjungi ketika tinggal di Jakarta, “Selalu ada rasa yang berbeda ketika merayakan Tri Hari Suci dalam kesederhanaan total,” ungkapnya.

Kelahiran 31 Mei 1991 ini mengamati, kerukunan hidup beragama di Taliabu patut diacungi jempol. Menurut sarjana hukum Universitas Kristen Indonesia ini, situasi damai dapat terwujud karena masyarakat memiliki sistem kekerabatan yang erat.

“Di sini masyarakat Muslim dan Kristen hidup berdampingan. Ketika ada kerusuhan Ambon. Masyarakat di Kepulauan Taliabu tidak turut larut dalam konflik tersebut. Semangat gotong royong sangat kental di daerah ini.”

Hal menarik lain yang ditemukan Irvan ialah penggunaan Bahasa Indonesia yang dipakai secara luas bahkan sampai di stasi terpencil. Pencinta reptil ini berharap kaum muda Katolik dapat sering mengunjungi umat di sana agar menambah sukacita.

Felicia Permata Hanggu

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini