Memberi dengan Suka Cita

245

Seorang “kafir” saja sadar akan anugerah cinta-kasih yang ia terima dari Sang Pencipta, untuk melaksanakan kebaikan tanpa pamrih kepada sesama. Maka seorang keturunan Abraham, entah itu keturunan karena darah atau keturunan karena anugerah iman di dalam Gereja, seharusnya terbiasa dengan memberi diri dalam berbuat baik tanpa pamrih kepada sesama.

Jangan sampai teguran Yesus kepada para ahli Taurat juga mengena pada kita. Bukan tanpa alasan, kita para murid Tuhan Yesus, dituntut untuk mempersembahkan diri kita secara penuh kepada Allah, dengan berbuat baik tanpa pamrih kepada sesama tanpa membeda-bedakan suku, agama, budaya dan warna kulit.

Bacaan kedua dari Surat Kepada orang Ibrani (Ibr. 9,24-28) memberikan alasan, bahwa Yesus Kristus lah teladan utama yang telah mempersembahkan Diri sepenuhnya kepada Bapa di surga, dengan wafat di kayu salib untuk menebus dosa-dosa manusia.

Persembahan Diri Kristus adalah sekali untuk selama-lamanya, sehingga berlaku untuk manusia segala zaman. Karena itu, Tuhan Yesus berpesan kepada murid-murid-Nya: “Setiap orang yang mau mengikuti Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya, dan mengikuti Aku” (Mt. 16,24).

Dengan berkata demikian, Yesus mengajak kita murid-murid-Nya, untuk mengambil bagian pada salibnya, yakni pemberian Diri-Nya yang penuh demi kepentingan orang lain (sesama). Penyangkalan diri tidak hanya perlu agar kita serah diri sepenuhnya kepada penyelenggaraan ilahi, tetapi juga, agar mendapat kebebasan dan kebahagiaan dalam memberi diri tanpa pamrih.

Dari bacaan hari Minggu ini, kita dapat menarik kesimpulan, bahwa seseorang akan mendapatkan kebebasan batin yang sejati, walaupun di dalam hidupnya ia terbelenggu dalam kemiskinan, ketidak-berdayaan, dan ketergantungan pada orang lain.

Kebebasan batin yang sejati ini akan didapat jika ia dengan sepenuh hati memberikan apa yang ia miliki, bahkan sesuatu yang ia sendiri butuhkan untuk hidupnya. Dengan itu mereka memanggul salib Kristus dan menjadi pengikut-Nya. Amin.

 

Mgr Edmund Woga CSsR
Uskup Weetebula

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini